Bulan Desember kembali hadir, membawa penghujung tahun dan musim perayaan. Seperti biasa, sepanjang tahun ini dipenuhi dengan kemeriahan liburan dan perayaan.

Selama periode ini, masyarakat di seluruh dunia, termasuk di Nigeria, memprioritaskan belanja saat Natal dan Tahun Baru untuk menciptakan momen berkesan bersama orang yang mereka cintai.

Meskipun sebagian orang lebih suka mengunjungi toko fisik dan pusat perbelanjaan tradisional, sebagian lainnya beralih ke belanja online karena kenyamanan dan fleksibilitas yang ditawarkan.

Belanja online, juga dikenal sebagai e-shopping, memungkinkan individu membeli barang dari kenyamanan rumah mereka, dengan paket diantar langsung ke depan pintu rumah mereka. Pengiriman biasanya ditangani oleh kurir yang dipekerjakan oleh penjual atau melalui perusahaan pengiriman terkemuka seperti FedEx atau DHL.

Sayangnya, belakangan ini penipu telah mengeksploitasi proses pengiriman untuk menipu pembeli online yang tidak menaruh curiga.

Penipuan ini, biasa disebut sebagai penipuan pengiriman paket, melibatkan penipu yang menyamar sebagai perusahaan pengiriman yang sah. Tujuan mereka adalah untuk menipu individu agar memberikan informasi pribadi atau keuangan atau membayar biaya penipuan.

Dalam artikel ini, Tribune Online membahas karakteristik umum penipuan ini dan bagaimana Anda dapat melindungi diri Anda sendiri.

Ciri-Ciri Penipuan Pengiriman Paket

  1. Pemberitahuan Tak Terduga

Penipu mungkin mengirim pesan yang mengklaim Anda melewatkan pengiriman atau perlu memperbarui informasi pengiriman.

  1. Urgensi

Banyak penipu yang menciptakan perasaan terdesak, menyarankan tindakan segera diperlukan untuk menghindari kehilangan paket.

  1. Tautan ke Situs Web Palsu

Pesan-pesan ini sering kali menyertakan tautan ke situs web palsu yang dirancang untuk meniru situs layanan pengiriman yang sah. Situs-situs ini mungkin meminta informasi pribadi atau keuangan atau memasang malware di perangkat Anda.

  1. Informasi Kontak Palsu

Penipu mungkin menggunakan nomor telepon atau alamat email yang tampaknya milik perusahaan sah, sehingga penipuan menjadi lebih sulit dikenali.

  1. Biaya Palsu

Penipu mungkin meminta sedikit “biaya pengiriman” untuk mengeluarkan sebuah paket, menipu korban agar memberikan rincian pembayaran.

Baca Juga: AS: Alasan sebenarnya pengguna iPhone dan Android harus berhenti mengirim pesan satu sama lain – FBI

Cara Menghindari Korban Jatuh

  1. Lindungi Informasi Pribadi Anda

Jangan pernah membagikan detail sensitif, seperti informasi perbankan atau alamat Anda, kepada penelepon, email, atau pesan teks yang tidak diminta yang mengaku berasal dari perusahaan pengiriman.

  1. Berhati-hatilah terhadap Pengiriman Tak Terduga

Jika Anda menerima notifikasi tentang paket yang tidak Anda pesan, hindari memberikan informasi pribadi atau pembayaran. Hubungi perusahaan secara langsung untuk memverifikasi keabsahan pesan tersebut.

  1. Verifikasi Pengirim

Jika Anda menerima pesan yang mencurigakan, hubungi perusahaan pengiriman menggunakan nomor telepon terverifikasi atau situs web resmi mereka dan bukan detail kontak dalam pesan.

  1. Carilah Tanda Peringatan Halus

Berhati-hatilah terhadap pesan dengan tata bahasa yang buruk, salah ejaan, atau permintaan informasi pribadi yang tidak biasa.

  1. Hubungi Perusahaan Secara Langsung untuk Pengiriman yang Terlewatkan

Jika Anda menemukan tanda “pengiriman terlewat” di pintu Anda, hubungi langsung perusahaan pengiriman menggunakan nomor telepon resmi mereka, bukan nomor yang tertera pada tanda tersebut.




Dapatkan update berita real-time dari Tribune Online! Ikuti kami di WhatsApp untuk berita terkini, cerita dan wawancara eksklusif, dan banyak lagi.
Bergabunglah dengan Saluran WhatsApp kami sekarang

Sumber

Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.