Hakim Ketua Kehakiman di Coahuila, Miguel Felipe Mery Ayup, melaporkan bahwa, melalui Unit Hak Asasi Manusia Kehakiman Coahuila, hampir 15 pengaduan terkait pelecehan di tempat kerja dan kekerasan gender telah ditangani, yang mengakibatkan pemecatan secara definitif. dari 10 pegawai negeri dari Dewan Kehakiman.
Selain itu, sebagai bagian dari tindakan yang diterapkan, beberapa karyawan yang ditunjuk direlokasi untuk menghentikan pelecehan dan menjamin lingkungan kerja yang memadai bagi orang-orang yang terkena dampak.
Mery Ayup menggarisbawahi bahwa Unit Hak Asasi Manusia telah menempatkan dirinya sebagai instrumen kunci untuk memerangi dan memberantas segala jenis kekerasan di lembaga peradilan.
“Keluhan telah ditangani, baik secara anonim atau ditandatangani oleh mereka yang menjadi korban serangan ini. “Ini adalah kebijakan publik yang berupaya menjamin lingkungan kerja yang bebas kekerasan,” ujarnya.
Presiden Kehakiman menekankan bahwa penerapan langkah-langkah ini telah berkontribusi dalam mengurangi jumlah kasus di pengadilan dan kantor: “Kami berupaya menjaga ruang kerja bebas dari kekerasan di tempat kerja, yang dalam beberapa kasus dapat berujung pada kekerasan seksual terhadap karyawan lain,” tambahnya.
Perhatian terhadap pengaduan dan penerapan proses disipliner tidak hanya bertujuan untuk menyelesaikan kasus-kasus yang ada saat ini, namun juga untuk mencegah situasi pelecehan atau kekerasan di masa depan, tegas Hakim.
“Strategi Unit Hak Asasi Manusia merupakan bagian dari upaya komprehensif untuk memperkuat kepercayaan terhadap lembaga peradilan dan menjamin seluruh pegawai negeri menjalankan fungsinya secara optimal”; pungkas Miguel Felipe Mery Ayup.