Parker Solar Probe milik NASA membuat sejarah pada hari Selasa dengan memecahkan rekor penerbangan mengelilingi matahari, badan antariksa telah mengkonfirmasi. Pesawat luar angkasa menetapkan tolok ukur baru dini hari tanggal 24 Desember, berada dalam jarak 3,8 juta mil dari atmosfer luar korona matahari.
A sinyal yang diterima oleh tim operasi NASA pada akhir tanggal 26 Desember mengakui bahwa wahana tersebut selamat dari pertemuan jarak dekat dan beroperasi secara normal.
“Terbang sedekat ini dengan Matahari adalah momen bersejarah dalam misi pertama umat manusia ke sebuah bintang,” kata Nicky Fox, kepala Direktorat Misi Sains NASA, dalam sebuah pernyataan, Jumat.
Ketika pesawat ruang angkasa mencapai posisi baru pada Januari 2025, ia akan mengirimkan data dari penerbangan lintas tersebut kembali ke Bumi.
Baca selengkapnya: Lihat Gambar Menakjubkan NASA tentang Matahari yang Menyemburkan Suar Matahari Terbesar Sejak 2017
Menurut NASA, Parker Solar Probe mencapai kecepatan hingga 430.000 mil per jam, bertahan pada suhu setinggi 1.800 derajat Fahrenheit (982 Celsius). Meskipun wahana ini dijadwalkan untuk mengorbit matahari dua kali lagi, misi ini menandai jarak terdekat yang pernah dicapainya.
Jalur matahari dekat berikutnya yang direncanakan diperkirakan akan terjadi pada 22 Maret dan 19 Juni 2025.
‘Data dari wilayah yang belum dipetakan’
Misi ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas oleh para ilmuwan untuk “melakukan penelitian ilmiah yang tak tertandingi dengan potensi mengubah pemahaman kita tentang bintang terdekat kita,” kata badan tersebut dalam pernyataannya. situs web.
Pesawat luar angkasa yang diluncurkan pada tahun 2018 ini melakukan beberapa kali terbang melintasi Venus untuk secara bertahap mendekati Matahari. Lintasan terbang ini juga memberi para ilmuwan wawasan tentang Venus, berkat instrumen yang ada di dalamnya yang mampu menangkap cahaya tampak dan inframerah dekat dari planet tersebut, kata badan tersebut di situs webnya. Hal ini memungkinkan para peneliti untuk mengintip melalui tutupan awan tebal Venus.
Ketika wahana tersebut pertama kali memasuki atmosfer matahari pada tahun 2021, wahana tersebut memberikan informasi inovatif tentang corona.
“Belum ada objek buatan manusia yang pernah melewati jarak sedekat ini dengan bintang, jadi Parker benar-benar akan mengembalikan data dari wilayah yang belum dipetakan,” kata Nick Pinkine, manajer operasi misi Parker Solar Probe, dalam sebuah pernyataan. siaran pers pada bulan Desember. “Kami sangat senang mendengar kabar dari pesawat ruang angkasa ini ketika ia kembali mengelilingi Matahari.”
Parker Solar Probe adalah bagian dari program Living With a Star NASA, yang bertujuan untuk mengeksplorasi aspek tata surya yang mempengaruhi kehidupan di Bumi.