Pemerintah federal sedang mempertimbangkan perubahan terhadap cara memberi tahu warga Kanada tentang upaya campur tangan asing dalam pemilu, seperti menurunkan ambang batas untuk memberi tahu publik bahwa telah terjadi upaya campur tangan asing.
Dalam memberikan kesaksiannya di depan penyelidikan mengenai campur tangan asing dalam politik Kanada, Allen Sutherland, asisten sekretaris kabinet di Kantor Dewan Penasihat (PCO), mengatakan bahwa pemerintah telah mengaktifkan kelompok-kelompok yang bertugas memantau potensi campur tangan pemilu dan memperingatkan masyarakat.
Sutherland mengatakan Panel Protokol Publik Insiden Kritis Pemilu telah memulai tugasnya menjelang pemilu berikutnya dan telah bertemu sebanyak lima kali. Gugus tugas Ancaman Keamanan dan Intelijen terhadap Pemilu (SITE) sudah siap dan beroperasi, imbuhnya.
Sementara itu, Sutherland mengatakan, pemerintah sedang berupaya memperbarui rencananya untuk melindungi pemilu, yang belum diperbarui sejak 2021. Ia mengatakan badan keamanan nasional menyadari ancaman yang ditimbulkan oleh penggunaan kecerdasan buatan dan itu akan menjadi bagian dari rencana tersebut.
Pemerintah juga mempertimbangkan perubahan pada peran Panel Protokol Publik Insiden Kritis Pemilu, yang dibentuk untuk membocorkan adanya campur tangan asing yang cukup signifikan yang dapat memengaruhi hasil pemilu.
Sutherland mengatakan ambang batas untuk memberi tahu warga Kanada sengaja ditetapkan sangat tinggi karena risiko peringatan tersebut dapat mengganggu pemilu. Perubahan sedang dipertimbangkan untuk memungkinkan pemerintah memberi tahu warga Kanada tentang peristiwa dengan ambang batas yang lebih rendah, katanya.
Sutherland mengatakan pemahaman pemerintah tentang ancaman campur tangan asing juga telah berkembang. Meskipun sebelumnya pemerintah menganggapnya sebagai sesuatu yang harus diwaspadai selama pemilu, pemerintah kini menyadari bahwa itu adalah masalah yang terjadi 365 hari dalam setahun.
Penyelidikan campur tangan asing yang dipimpin oleh Hakim Marie-Josée Hogue dilakukan menyusul laporan media yang menuduh Tiongkok melakukan campur tangan dalam pemilu federal tahun 2019 dan 2021.
Dalam laporan awalnya yang dipublikasikan pada bulan Mei, Hogue menemukan bahwa meski ada kemungkinan campur tangan asing terjadi di sejumlah kecil daerah pemilihan, ia menyimpulkan hal itu tidak memengaruhi hasil pemilu secara keseluruhan.