Kota Meksiko.– Musim siklon tahun 2024 mencatat tiga rekor di cekungan Atlantik dan Pasifik, lapor Badan Meteorologi Nasional (SMN).

Dalam konferensi video, koordinator baru organisasi tersebut, Fabián Vázquez Romaña, menjelaskan bahwa siklon pertama terjadi ketika tiga siklon pertama musim ini di Atlantik – “Alberto”, “Beryl” dan “Chris” – berdampak langsung pada Meksiko, yang mana Hal ini belum pernah terjadi lagi sejak tahun 1950.

Yang kedua, katanya, tercatat ketika Badai “Beryl” mencapai kategori 5, yang tertinggi pada skala Saffir-Simpson, pada 1 Juli, menjadi yang paling awal mencapainya di perairan Atlantik, menurut catatan dari tahun 1950 hingga 2023. ketiga, tambahnya, berhubungan dengan Badai “John”, di cekungan Pasifik, yang pada bulan September menghasilkan volume hujan yang dalam satu minggu melebihi rata-rata tahunan di Acapulco.

Antara 22 dan 27 September, ia merinci, curah hujan yang terakumulasi di pelabuhan mencapai 1.442 milimeter, sedangkan rata-rata tahunan antara 1972 hingga tahun ini adalah 1.378 milimeter.

“Itu adalah peristiwa ekstrem, dengan intensitas besar, yang menyebabkan kerusakan parah akibat banjir, komentarnya. SMN melaporkan, pada musim yang berakhir November, tercatat 18 siklon di Samudera Atlantik, termasuk 5 badai kategori 3 hingga 5. Perkiraannya adalah 20 hingga 23 siklon, dengan empat hingga lima badai besar di Samudera Pasifik, tercatat 12 siklon, termasuk 3 badai kategori 3 hingga 5. Perkiraannya adalah dari 15 hingga 18 siklon, dengan 3 hingga 5 badai besar. Prevalensi siklon berada di atas rata-rata di Atlantik dan di bawah di Pasifik. Vázquez Romaña menunjukkan bahwa akumulasi energi siklon lebih besar dari rata-rata pada periode tahun 1992 Atlantik, akibat badai “Beryl”, “Francine”, “Milton” dan “Sara”. Pejabat tersebut menyoroti bahwa siklon tersebut tercatat di awal musim di Atlantik berkontribusi secara signifikan mengurangi kekeringan yang diderita oleh Tamaulipas dan Nuevo León.

“Setelah berlalunya ‘Alberto’, pada tanggal 30 Juni, sebagian besar kekeringan yang terjadi di wilayah tersebut, yang berlangsung sejak bulan-bulan sebelumnya, praktis telah hilang,” katanya.

Sumber

Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.