Setelah satu tahun beroperasi, Mexicana de Aviación melaporkan bahwa mulai 6 Januari, maskapai tersebut tidak lagi memiliki delapan dari 18 rutenya.

Rute yang terkena dampak adalah rute yang menghubungkan Bandara Internasional Felipe Ángeles (AIFA) dengan Acapulco, Campeche, Guadalajara, Ixtapa, Nuevo Laredo, Puerto Vallarta, Uruapan dan Villahermosa, menurut informasi di situsnya.

Sejauh ini pihak maskapai belum melaporkan alasan pembatalan penerbangan ke destinasi tersebut. Bagi penumpang dengan penerbangan pada rute yang terkena dampak, maskapai menawarkan pengembalian uang atau perubahan tujuan.

Baru saja tanggal 26 Desember lalu, maskapai penerbangan milik negara itu merayakan satu tahun beroperasi.

Dalam rangka ulang tahun pertamanya, Mexicana menyatakan dalam pernyataannya telah melakukan 7,217 penerbangan ke 18 tujuan. Namun pangsanya di pasar nasional kurang dari satu persen, menurut data Badan Penerbangan Sipil Federal (AFAC). Pada paruh pertama tahun 2024 saja, maskapai ini mengangkut 119,536 penumpang, yang mewakili 0,20 persen dari total jumlah orang yang melakukan perjalanan dengan penerbangan reguler. Untuk bertahan hidup, maskapai ini menerima anggaran federal dan di AIFA, yang menjadi basis operasinya, maskapai ini tidak dikenakan biaya untuk layanan bandara dan komersial. Untuk tahun ini, anggaran untuk Mexicana adalah 1,140 juta peso, turun 86 persen dibandingkan dengan 8,340 juta peso yang diperoleh pada tahun 2024. Pada bulan Mei, maskapai ini berencana untuk mulai mengoperasikan pesawat EMBRAER E2 pertama, dengan total 20 unit. akan diterima secara bertahap hingga tahun 2027. Destinasi yang paling banyak dipilih penumpang Mexicana adalah Tulum, Tijuana, Mérida, Ciudad Ixtepec dan Victoria Kota.

Sumber

Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.