Tunduk pada angin politik pemerintahan Trump yang akan datang, Meta mengumumkan hal itu akan menghapus program pengecekan fakta Anda oleh pihak ketiga dan akan menggantinya dengan program Catatan Komunitas yang ditulis oleh pengguna, mirip dengan model yang digunakan oleh X, jejaring sosial Elon Musk.

Saat mengumumkan perubahan kebijakan tersebut, CEO Mark Zuckerberg mengatakan keputusan terbaru ini menandai “titik balik budaya yang sekali lagi memprioritaskan pidato.”

Raksasa teknologi itu mengatakan bahwa para ahli pemeriksa fakta memiliki biasnya sendiri dan Mereka akhirnya mengulas terlalu banyak konten. Ia juga mengatakan akan menerima kontribusi yang dihasilkan pengguna.

“Kami telah melihat pendekatan ini berhasil di X, di mana mereka memberdayakan komunitasnya putuskan kapan postingan berpotensi menyesatkan dan mereka memerlukan lebih banyak konteks,” kata Joel Kaplan, direktur urusan global di Meta.


Meta adalah salah satu perusahaan teknologi yang jelas-jelas berupaya menjilat Trump sebelum dia menjabat akhir bulan ini. Meta dan Amazon masing-masing menyumbangkan satu juta dolar untuk dana pelantikan Trump pada bulan Desember, dan Zuckerberg makan malam bersama presiden terpilih di klub Mar-a-Lago di Florida, dalam sebuah acara yang mempertemukan pendiri Facebook dan mantan presiden yang Dia pernah ditangguhkan dari jejaring sosialnya.

CEO X Linda Yaccarino menyambut baik pengumuman Meta untuk meniru sistem X ganti program verifikasi data Anda oleh sistem catatan pengguna, yang dikenal sebagai ‘catatan komunitas’.

Direktur membandingkan ‘catatan komunitas’ dengan “kesadaran kolektif global “yang membuat pengguna lebih bertanggung jawab” dan menunjukkan bahwa jenis anotasi ini berarti bahwa publikasi dengan informasi yang salah lebih sedikit dibagikan, meskipun ada bukti pesan kebencian yang menjadi viral justru karena kurangnya verifikasi.

Dia Tokoh teknologi Elon Musk dan pemilik X menyebut keputusan saingannya “hebat” dalam postingan X.

Yaccarino dan Musk mengacu pada kebijakan Meta baru yang diumumkan hari ini oleh delegasi umum dan pencipta Facebook, Mark Zuckerberg, yang mencatat bahwa Sistem baru ini hanya akan berlaku di Amerika Serikat dan mengaitkan perubahan tersebut dengan “perubahan lanskap politik dan sosial serta keinginan untuk merangkul kebebasan berekspresi.”

Sumber

Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.