Mantan Panitera, Badan Ujian Bisnis dan Teknis Nasional (NABTEB), Prof. Olu Aina, telah mendesak Pemerintah Federal untuk menyediakan sarana yang diperlukan bagi politeknik untuk mulai memberikan gelar sarjana dan pascasarjana dalam program terkait teknologi.
Mantan bos NABTEB ini juga membahas penghapusan gelar Higher National Diploma (HND), dan menyesalkan bahwa politeknik Nigeria gagal mengimbangi rekan-rekan mereka di negara lain.
Hal tersebut diungkapkan Don dalam ceramahnya pada pertemuan gabungan Sekolah Tinggi Teknologi Negeri Osun, Esa Oke, Negara Bagian Osun.
Dalam makalahnya yang berjudul: ‘Revitalisasi pendidikan politeknik di Nigeria: Dari tantangan menjadi peluang,’ Aina mengatakan Dewan Nasional Pendidikan Teknik (NBTE) telah gagal memenuhi kewajibannya.
Ia berpesan agar politeknik diberi kewenangan secara hukum untuk menawarkan program gelar Sarjana, Magister dan Ph.D. tingkat, dengan tetap mempertahankan peruntukannya.
Mantan Ketua NABTEB ini juga berpesan agar politeknik diperbolehkan menyelenggarakan program Sarjana, Magister, dan Ph.D. gelar dalam program terkait teknologi.
“Untuk tujuan ini, hanya Diploma Nasional yang boleh dilanjutkan, sedangkan HND harus dihapuskan.”
Namun beliau menyarankan agar ada moratorium setidaknya lima hingga enam tahun untuk transisi agar staf akademik dengan kualifikasi lebih rendah dapat meningkatkan ke persyaratan minimum.
“Ijazah nasional yang baru harusnya tiga tahun dengan enam bulan magang setelah semester pertama tahun pertama dan enam bulan magang lagi setelah semester pertama tahun kedua, sedangkan dua semester terakhir harus di sekolah.”
Ia menuduh NBTE menjadi bagian dari permasalahan yang dihadapi politeknik, bukan menjadi agen solusi.
Aina menyatakan bahwa NBTE, sebagaimana strukturnya saat ini, tidak dapat secara efektif melaksanakan mandat politeknik di Nigeria, dan mengatakan bahwa komisi politeknik yang sepenuhnya baru harus dibentuk.