Badan Penegakan Hukum Narkoba Nasional (NDLEA) telah menahan, untuk dituntut, seorang mahasiswa keperawatan berusia 26 tahun di Universitas Internasional Noida di India, Esther Uzodimma, karena diduga menunggu untuk menelan 76 bungkus kokain.

Direktur Media dan Advokasi NDLEA, Bapak Femi Babafemi, mengungkapkan hal ini pada hari Minggu di Abuja.

Babafemi mengatakan tersangka menelan bungkus kokain beberapa jam sebelum penerbangan kembali ke negara Asia Selatan melalui Bandara Internasional Mallam Aminu Kano (MAKIA), Kano.

Dia mengatakan tersangka dijadwalkan kembali ke Delhi, India, dari MAKIA Kano dengan pesawat Qatar Airways penerbangan 1432 pada hari Jumat tetapi ditangkap di kamarnya sekitar pukul 23:30 pada hari Kamis.

“Dia ditangkap di Royal Park Hotel, Sabon Garin Kano, saat menunggu kiriman kokain yang akan dia konsumsi sebelum penerbangan keesokan paginya.

“Penutupnya terbuka ketika petugas NDLEA yang berpatroli di sepanjang jalan raya Okene-Lokoja di Kogi, pada hari Kamis, 16 Januari, mencegat seorang kaki tangan pria berusia 31 tahun di dalam bus komuter yang datang dari Lagos dalam perjalanan ke Kano.

“Di dalam kantong plastik hitam miliknya terdapat audio speaker yang digunakan untuk menyembunyikan 76 butir kokain seberat 1.340 kg yang akan diserahkannya kepada Esther di Kano.

“Operasi tindak lanjut yang cepat di Kano menyebabkan penangkapan mahasiswi keperawatan tersebut pada hari yang sama.”

Menurut Babafemi, mahasiswa keperawatan tersebut mengklaim bahwa kartel narkoba tempat dia bekerja merekrutnya di India dan membiayai perjalanannya ke Nigeria untuk menikmati liburan Natal dan Tahun Baru.

“Untuk menghindari orang tuanya mengetahui bahwa dia berada di Nigeria, dia tidak melakukan perjalanan ke negara bagian asalnya, Imo, namun menginap selama dua minggu di sebuah hotel di Enugu, dari mana dia diterbangkan ke Abuja.

“Kemudian dia melakukan perjalanan dari Abuja ke Kano, di mana dia menginap di Royal Park Hotel untuk menelan 76 butir kokain yang dikirimkan kepadanya dari Lagos sebelum mengambil penerbangan Qatar Airways ke India pada Jumat pagi.

“Dia bilang dia dijanjikan uang lebih dari 5.000 dolar (sekitar N9 juta) setelah berhasil mengirimkan barang haram tersebut di India,” kata Babafemi.



Sumber

Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.