Usulan pengecualian lulusan Diploma Nasional Tinggi (HND) penuh waktu dari skema Korps Layanan Pemuda Nasional telah memicu protes besar-besaran di Lagos ketika pendaftaran gelombang kedua mobilisasi Gelombang C dimulai pada Senin, 6 Januari.

Para mahasiswa bereaksi terhadap klaim bahwa lulusan Diploma Nasional Tinggi yang sebelumnya menyelesaikan program Diploma Nasional paruh waktu akan dikecualikan dari menjalankan wajib militer satu tahun.

Para lulusan yang terkena dampak berkumpul di sekretariat NYSC di Lagos pada Senin pagi, mengangkat plakat dengan pesan seperti ‘Katakan Tidak Pada Diskriminasi di NYSC’ dan ‘Persamaan Hak untuk Semua,’ yang menyerukan agar mereka dimasukkan dalam proses mobilisasi NYSC.

BACA LEBIH LANJUT:NYSC: Lulusan HND memberikan bukti IT sebelum mobilisasi

Sebagian besar lulusan menyatakan keprihatinan atas usulan pengecualian tersebut, dan menggambarkan kebijakan tersebut sebagai diskriminatif, menekankan bahwa banyak dari mereka telah bekerja keras untuk melakukan transisi dari program diploma paruh waktu ke program diploma penuh waktu.

Untuk mencapai tujuan ini, sebuah surat telah ditulis kepada Direktur Jenderal dan JAMB mengenai masalah ini, sambil meminta Pemerintah Federal dan Kementerian Pendidikan untuk meninjau kebijakan tersebut.

Menanggapi para pengunjuk rasa, Koordinator NYSC Lagos yang diwakili oleh Asisten Direktur, Ehimuenma Itohan, meyakinkan para wisudawan bahwa kekhawatiran mereka telah diteruskan ke Direktur Jenderal di kantor pusat nasional. Itohan mendesak mereka untuk tetap tenang dan meyakinkan mereka bahwa masalah ini ditanggapi dengan serius.

“Protes Anda telah dicatat dengan baik, dan kami telah meneruskan keluhan Anda ke tingkat manajemen tertinggi di NYSC. Dirjen adalah sosok ayah yang sangat peduli dengan keprihatinan generasi muda, dan saya jamin beliau akan mempertimbangkan semua aspek sesuai dengan pedoman dan kebijakan yang ada,” kata Itohan.

Masih harus dilihat bagaimana pemerintah Federal berniat untuk menyelesaikan masalah ini dan memastikan lulusan yang terkena dampak bergabung dalam pendaftaran mobilisasi Gelombang C sebelum tanggal batas waktu.



Sumber

Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.