- Seorang saksi mata menceritakan ledakan bom di Sekolah Sani Utsman Islamiyya di Wilayah Ibu Kota Federal
- Salah satu siswa dari negara bagian Katsina dilaporkan membawa bom ke sekolah sehari sebelum kejadian tragis tersebut
- Saksi menyatakan bahwa bom meledak saat anak tersebut sedang menunjukkan benda tersebut kepada siswa lain di sekolah tersebut
Jurnalis Legit.ng Adekunle Dada memiliki pengalaman lebih dari 7 tahun meliput metro, kebijakan pemerintah, dan acara internasional
FCT, Abuja – Seorang saksi mata mengatakan bom yang mengakibatkan ledakan di Sekolah Sani Uthman Islamiyya di Federal Capital Territory (FCT) Abuja dibawa ke sekolah oleh salah satu siswa dari negara bagian Katsina.
sah.ng Diberitakan, dua siswa tewas dalam kejadian tragis di Desa Kuchibuyi, dewan kawasan Bwari di sekolah yang terletak sekitar 42 kilometer dari pusat kota Abuja pada Senin, 6 Januari.
Pengeboman sekolah Abuja: Polisi merilis hasil penyelidikan awal
Seperti dilansir oleh Saluran Televisisekolah Islam adalah blok tiga ruang kelas, dibangun untuk pendidikan nomaden (sekolah Almajiri).
Seorang saksi mata kini menuduh bahwa seorang siswa membawa bahan peledak ke sekolah dari negara bagian Katsina sehari sebelum kejadian tragis tersebut.
“Bahan peledak meledak saat anak laki-laki dari Katsina sedang menunjukkan benda tersebut kepada anak lain di sekolah.”
Bocah lelaki yang memegang alat peledak itu dikabarkan tewas seketika, sedangkan bocah kedua dikabarkan meninggal kemudian di rumah sakit.
Seorang gadis kecil menerima perawatan di Rumah Sakit Umum Kubwa, sementara seorang anak laki-laki lainnya dirujuk ke Rumah Sakit Pendidikan Universitas Abuja.
Komando polisi FCT telah menutup lingkungan sekolah sementara penyelidikan resmi atas tragedi dan pemboman tersebut terus berlanjut.
Pengeboman Abuja: Polisi merilis hasil penyelidikan awal
sah.ng Sebelumnya diberitakan, polisi bereaksi terhadap ledakan di Sekolah Islamiyya Tsangagyar Sani Utsman pada Senin, 6 Januari 2025.
Kecemasan saat ledakan mematikan mengguncang sekolah Abuja, rinciannya terungkap
Juru bicara kepolisian FCT, Josephine Adeh, mengatakan Mallam Adamu Ashimu, pemilik sekolah tersebut, telah ditangkap menyusul insiden tragis tersebut.
Adeh membenarkan hal ini dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa dan mengatakan penyelidikan menunjukkan bahwa dua pengunjung tewas ketika bom tersebut diledakkan di sekolah.
MEMPERHATIKAN: Periksa berita yang dipilih dengan tepat untukmu ➡️ temukan “Direkomendasikan untuk Anda” blok di halaman beranda dan nikmatilah!
Sumber: Legit.ng