Kementerian Umum Chiapas, sebuah negara bagian di perbatasan selatan Meksiko, menambah jumlah jenazah yang ditemukan di kuburan rahasia di kotamadya La Concordia dan Palenque, di wilayah Frailesca dan Norte, menjadi 17 orang, setelah operasi yang dimulai pada akhir pekan. .
Setelah laporan pertama terhadap 15 jenazah, pihak berwenang melanjutkan pencarian pada hari Senin ini dengan pencarian kuburan rahasia yang terkait dengan kejahatan terorganisir, dan penyelidikan akan fokus di kotamadya Playas de Catazajá, di perbatasan dengan negara bagian Tabasco.
Jaksa Agung Chiapas, Jorge Luis Llaven Abarca, menjelaskan kepada media bahwa di kotamadya La Concordia mereka menemukan 15 jenazah di dua peternakan dan analisis dari Layanan Medis Forensik (Semefo) masih menunggu keputusan.
Saat berada di kotamadya Palenque, di kota Nueva Esperanza, mereka menemukan dua mayat laki-laki.
Jaksa juga menyatakan bahwa sejauh ini pada tahun 2024, Kejaksaan telah menerima 124 pengaduan penghilangan paksa, meskipun ia mengakui bahwa ada lebih banyak kasus yang tidak dilaporkan karena ketakutan keluarga akan adanya pembalasan.
Di kotamadya Emiliano Zapata, tempat pemeriksaan dilakukan pada 15 Desember untuk mencari jenazah tujuh orang yang hilang pada November, ia mengatakan mereka masih menunggu hasil studi genetik untuk memastikan berapa banyak jenazah yang dikremasi dan dikuburkan. di sana.
Di wilayah Frailesca, wilayah sengketa antara Kartel Sinaloa dan Kartel Jalisco Nueva Generación-Chiapas di Guatemala, mereka telah mengintegrasikan 17 folder investigasi penghilangan paksa.
Peristiwa tersebut terjadi ketika Chiapas menghadapi gelombang kekerasan dari kejahatan terorganisir oleh kartel yang memerangi jalur perdagangan manusia dan narkoba di perbatasan Meksiko dengan Amerika Tengah.
Jaksa penuntut negara meyakinkan bahwa blokade jalan yang dilakukan oleh sel-sel kejahatan terorganisir di lebih dari sembilan kota telah berakhir, dan menegaskan bahwa pihak berwenang akan dekat dengan masyarakat untuk mendukung pemulihan mereka.
Jaksa juga menjanjikan langkah-langkah untuk menjamin kembalinya sekolah di daerah yang terkena dampak kekerasan, dan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat yang paling membutuhkan.
Selain itu, ia menyatakan bahwa kondisi keamanan telah membaik, yang akan memungkinkan kembalinya ratusan warga Meksiko yang mengungsi dari rumah mereka di Amatenango de la Frontera, yang meninggalkan wilayah tersebut pada bulan Juli karena kekerasan kejahatan terorganisir.
Temuan di Chiapas juga menggambarkan krisis penghilangan orang di Meksiko, dengan lebih dari 120.000 orang hilang di seluruh negeri, menurut data dari National Registry of Missing and Unlocations Persons (RNPDNO).