Komisi Perdamaian Negara Kaduna (KSPC) telah mencanangkan tahun 2024 sebagai tahun damai yang bebas dari segala bentuk kekerasan.

Hal itu diungkapkan Executive Vice Chairman (EVC) KSPC, Dr Sale Momale, dalam Rapat Refleksi Internal yang diselenggarakan bersama komisi tersebut dan US Institute of Peace (USIP) yang difasilitasi oleh AID Foundation di Kaduna.

Dia mengatakan bahwa tidak ada satu pun catatan konflik antara penggembala dan petani, tidak ada kekerasan yang dipicu oleh politik bahkan selama pemerintahan daerah dan pemilihan sela di negara bagian tersebut.

Momale menambahkan, tidak ada catatan konfrontasi kekerasan yang berbatasan dengan perselisihan kepala suku atau kekerasan terkait masalah perbatasan.

“Kami salut dan mengapresiasi masyarakat negara bagian Kaduna yang telah mewujudkan hal ini, termasuk berbagai pemangku kepentingan yang telah bekerja sangat keras untuk mewujudkan hal ini.

“Tantangan utama dalam hal perdamaian dan keamanan adalah aktivitas kelompok dan geng kriminal, yang merupakan dilema nasional dan regional di mana negara-negara yang paling terkena dampaknya berada di zona geopolitik Barat Laut,” katanya.

EVC menjelaskan bahwa negara bagian Katsina dan Kaduna, serta Zamfara dan Niger memiliki masalah tertinggi terkait aktivitas kriminal yang dilakukan oleh bandit dan kelompok militan terkait lainnya.

Momale mengatakan bahwa meskipun ada masalah-masalah ini, komisi tersebut telah melibatkan pemerintah negara bagian dan federal dan berharap bahwa masalah-masalah ini akan segera diatasi.

Ia mendesak organisasi berbasis agama, LSM dan Jaringan Jurnalis Perdamaian (NPJ), untuk berkolaborasi dengan komisi tersebut dalam mengkampanyekan diakhirinya bandit di negara bagian tersebut.

Momale memuji upaya pemerintah dalam membawa perdamaian di Wilayah Pemerintahan Daerah Birnin Gwari, dan mengatakan bahwa upaya tersebut harus ditiru di LGA lain yang terkena dampak bandit.



Sumber

Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.