Chihuahua, Chih. – Mengingat kemungkinan untuk menyatukan pemilihan hakim dan hakim federal dan lokal pada tahun 2025 di negara bagian tersebut, State Electoral Institute (IEE) sedang menunggu untuk mengetahui instruksi dari INE, namun sejauh ini tidak ada rencana untuk mengetahui bagaimana caranya. mengatur proses yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan standar yang sudah dimiliki oleh badan-badan tersebut.

Hal ini dikomentari oleh penasihat IEE, Yuri Zapata, yang mengatakan bahwa mereka menunggu resolusi Kongres yang akan menganalisis dua inisiatif, satu dari PAN dan satu lagi dari Morena; sementara National Electoral Institute telah membuat beberapa pernyataan mengenai kolaborasi atau dukungan yang diperlukan dari lembaga-lembaga lokal untuk pemilu yudisial federal.

“Mari kita ingat bahwa dalam pemilihan hakim kita tidak memiliki preseden atau pengalaman sebelumnya. Kami tidak tahu bagaimana mereka akan melaksanakannya secara lokal, di 67 kota atau di 22 distrik lokal, tetapi dalam pemilihan yudisial, kami tahu bahwa distribusi wilayah yurisdiksi hakim berbeda, kami memiliki 14 distrik yudisial, kami memiliki hakim negara bagian, tapi kami juga memiliki kantor regional di Juárez dan Parral. Kami membutuhkan semua informasi yang diperoleh dari reformasi untuk mengetahui jumlah dan kemungkinan perencanaan anggaran,” kata konselor.

Dia menekankan bahwa sebagai sebuah organisasi, mereka tidak dapat merencanakan pemilu tanpa mengetahui dengan jelas jumlah posisi yang akan dipilih secara lokal dan di tingkat federal, apakah warga negara akan memilih satu bagian pada tahun 2025 dan bagian lainnya pada tahun 2027, serta aspek-aspek mendasar yang harus ditentukan oleh Pemerintah. Legislatif.

Presiden IEE Chihuahua, Yanko Durán, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa organisasi tersebut membutuhkan tambahan 604 juta peso untuk menyelenggarakan pemilu pada tahun 2025, jika Kongres memutuskan demikian, sedangkan dalam konteks federal, presiden INE, Guadalupe Taddei , memprotes pemotongan anggaran organisasi, dengan menyatakan bahwa kurangnya anggaran akan menyebabkan mereka memasang stan setiap sepuluh blok.

Sumber

Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.