Proyek Hak dan Akuntabilitas Sosial-Ekonomi (SERAP) telah meminta Presiden terpilih AS Donald Trump untuk mengidentifikasi dan memulihkan aset-aset Nigeria yang dicuri dan disembunyikan di AS.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Minggu melalui XSERAP mendesak pemerintahan Trump untuk memastikan pengembalian aset-aset tersebut kepada rakyat Nigeria.

“Kami telah mendesak Presiden terpilih AS Trump dan pemerintahannya yang akan datang untuk mengidentifikasi aset-aset curian yang berbasis di AS yang ditelusuri ke pejabat publik Nigeria dan untuk memastikan pengembalian aset-aset tersebut kepada rakyat Nigeria,” kata SERAP.

Iklan

Organisasi tersebut juga menuntut agar pejabat publik Nigeria yang terlibat dalam pencurian aset tersebut dilarang memasuki AS.

Sementara itu, dalam surat tersebut, Trump didesak untuk “melampirkan dan melepaskan ke Nigeria sejumlah $500 juta hasil korupsi yang berbasis di AS yang berasal dari mantan diktator Nigeria Jenderal Sani Abacha.”

Permintaan SERAP “selaras dengan Konvensi PBB Melawan Korupsi, yang telah diratifikasi oleh AS dan Nigeria.”

BACA JUGA: SERAP Desak Akpabio, Abbas Potong Anggaran Kepresidenan, NASS

Organisasi tersebut menekankan bahwa Departemen Kehakiman AS harus memulai proses penyitaan aset sipil untuk memenuhi komitmen AS dalam membantu Nigeria dalam memulihkan aset yang dijarah.

Dalam suratnya, SERAP menjelaskan bahwa “pendapatan ini terpisah dari dana asal Abacha senilai $480 juta yang telah disita ke AS berdasarkan perintah pengadilan distrik federal AS pada Agustus 2014.”

SERAP mendesak pemerintahan Trump untuk memulai diskusi dengan pemerintah Nigeria guna memenuhi tujuan pengembalian aset yang dicuri dalam kerangka dan jangka waktu yang disepakati.

Organisasi ini juga menekankan pentingnya mengakui peran masyarakat sipil dalam masalah pemulihan aset.

SERAP mencatat bahwa Konvensi PBB Melawan Korupsi mengharuskan negara-negara untuk mengembalikan aset-aset “korup” ke negara asal mereka.

Organisasi tersebut mencatat bahwa mereka yakin Nigeria telah memenuhi persyaratan pengembalian dana sebesar $500 juta.

Surat tersebut ditandatangani oleh Penasihat Sukarelawan AS di SERAP, Profesor Alexander W. Sierck dan Direktur Eksekutif Adetokunbo Mumuni, dan disalin ke Duta Besar AS untuk Nigeria Stuart Symington dan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson.

Sumber

Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.