Meksiko adalah negara dengan keanekaragaman budaya dan kekayaan sejarah yang luar biasa. Oleh karena itu, keputusan untuk menetapkan tahun 2025 sebagai Tahun Perempuan Adat merupakan tindakan simbolis, perlu dan transendental.
Dengan menghadirkan lambang resmi bergambar empat perempuan (Mexica, Maya, Mixtec dan Toltec), Presiden Claudia Sheinbaum menempatkan perempuan yang mewakili akar dan jiwa bangsa kita sebagai pusat agenda nasional.
Pengakuan ini jelas merupakan seruan untuk merefleksikan peran historis dan kontemporer perempuan adat dalam memperjuangkan hak-hak masyarakatnya, serta hak seluruh umat manusia.
Menurut INEGI, 51,4 persen dari hampir 12 juta penduduk asli dan komunitas Afro-Meksiko adalah perempuan. Data ini menjadi pengingat bahwa perempuan adat adalah pemimpin dan pembawa bahasa, budaya, dan memori kolektif.
Mereka adalah penjaga visi dunia yang telah menolak penindasan, pengucilan, dan pengabaian selama berabad-abad. Oleh karena itu, dengan mendedikasikan tahun 2025 kepada mereka, Pemerintah Meksiko memberikan penghormatan atas perjuangan bersejarah mereka. Perlawanan mereka terhadap perampasan, diskriminasi dan kekerasan struktural merupakan tindakan emansipasi yang menjadi tantangan bagi seluruh masyarakat kita.
Perempuan adat telah bersuara tidak hanya untuk hak-hak mereka sebagai perempuan, namun juga untuk pengakuan terhadap masyarakat, wilayah, dan bentuk organisasi serta pemerintahan mereka.
Mari kita ingat bahwa tahun lalu di Badan Legislatif kita menyetujui reformasi konstitusi yang mengakui hak-hak masyarakat adat dan masyarakat serta komunitas Afro-Meksiko, termasuk kemampuan untuk mengatur diri mereka sendiri berdasarkan peraturan mereka sendiri dan melestarikan bahasa mereka.
Hal ini merupakan kemajuan yang signifikan, namun juga merupakan pengingat akan pengabaian institusional selama lebih dari 30 tahun sebelum momen ini. Kini, Negara Bagian Meksiko akhirnya mengakui bahwa masyarakat adat bukanlah peninggalan masa lalu, namun merupakan esensi dari Meksiko yang terdalam.
Ungkapan “kita semua di sini” yang diucapkan presiden saat menjabat, merangkum momen bersejarah ini. Hal ini bukan hanya sebuah penghormatan terhadap perempuan Meksiko, namun juga sebuah pernyataan niat: tidak akan ada transformasi nyata tanpa keadilan bagi perempuan, dan tidak akan ada keadilan bagi perempuan tanpa pengakuan penuh terhadap mereka yang secara historis terdegradasi.
Penetapan tahun 2025 sebagai Tahun Perempuan Adat hendaknya dilihat sebagai titik awal, bukan tujuan yang telah dicapai. Meskipun ini merupakan tindakan keadilan simbolis, hal ini juga menantang kita untuk menatap masa depan. Pada akhirnya, ini adalah tentang memperingati mereka, namun juga memastikan bahwa perjuangan mereka diwujudkan dalam kesetaraan, keadilan, kesejahteraan dan otonomi yang nyata.
X kamu Facebookkepada: @RicardoMonrealA
Terkait