Harga biji-bijian di pasar Gombe anjlok karena menurunnya permintaan terhadap produk tersebut.
Kunjungan ke pasar biji-bijian Gombe Central dan Tudun Hatsi mengungkapkan bahwa harga berbagai komoditas telah turun sekitar 15 persen selama dua minggu terakhir.

Seorang koresponden dari Kantor Berita Nigeria, yang mengunjungi pasar pada hari Rabu, melaporkan bahwa para pedagang sedang berjuang dengan melimpahnya pasar dan rendahnya patronase.

Misalnya saja, harga sekantong jagung ukuran 100kg telah turun dari N62,000 menjadi N53,000, sementara harga kacang-kacangan kini menjadi N105,000, turun dari N120,000. Harga kacang tanah turun dari N175,000 menjadi N160,000, dan kacang kedelai turun dari N100,000 menjadi N82,000.

Demikian pula dengan harga beras yang mengalami penurunan, dengan harga satu karung 100kg kini berkisar antara N160,000 dan N163,000, dibandingkan dengan kisaran sebelumnya yaitu N165,000 hingga N168,000. Gandum juga mengalami penurunan harga yang signifikan, dengan harga satu karung 100kg sekarang N86,000, turun dari N110,000.

Para pedagang mengaitkan penurunan harga ini dengan penurunan permintaan komoditas secara signifikan selama dua minggu terakhir. Ali Musa, Sekretaris Pasar Gandum Tudun Hatsi, menjelaskan rendahnya patronase sebagian besar disebabkan oleh tantangan ekonomi yang dihadapi negara.

Musa mencatat bahwa panen besar-besaran pada musim ini telah menyebabkan kelebihan pasokan biji-bijian, yang selanjutnya menyebabkan harga turun. Ia juga mencontohkan, banyak warga yang tidak membeli gabah karena kendala keuangan.

“Pasokan melebihi permintaan karena panen melimpah. Hal ini kemungkinan akan mendorong harga lebih rendah lagi,” kata Musa. Dia menambahkan, harga kemungkinan akan naik ketika permintaan meningkat dalam beberapa bulan mendatang.

Lawan Garba, Ketua Asosiasi Petani Gandum Nigeria di negara bagian tersebut, juga memberikan pendapatnya, dengan menyatakan bahwa program dukungan pemerintah terhadap pertanian gandum telah menghasilkan peningkatan produksi. Surplus pasokan ini turut menyebabkan turunnya harga.

Garba mendesak pemerintah negara bagian untuk mendirikan pusat agregasi untuk menambah nilai produk dan menciptakan pasar bagi komoditas pertanian.



Sumber

Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.