Pengacara hak asasi manusia terkenal, Femi Falana mengecam keras Nyesom Wike, Menteri Wilayah Ibu Kota Federal (FCT), karena menghadiahkan rumah kepada hakim, dan menyebut tindakan tersebut inkonstitusional.

Kritik Falana muncul setelah Wike membatalkan pembangunan 40 rumah hakim di Abuja pada bulan September, yang memicu kemarahan publik.

Iklan

Wike awalnya menyatakan bahwa 20 rumah akan diserahkan kepada hakim Pengadilan Tinggi FCT, 10 kepada hakim Pengadilan Tinggi Federal, dan 10 kepada hakim Pengadilan Banding.

Namun, Wike membantah tuduhan bahwa lembaga tersebut bertujuan untuk mempengaruhi hakim demi kepentingan politik, dan malah mengklaim bahwa lembaga tersebut adalah bagian dari paket kesejahteraan Presiden Bola Tinubu untuk mendorong independensi peradilan.

Falana membalas dalam pernyataan hari Rabu, “Menteri wilayah ibu kota federal bertindak seperti Gubernur Negara Bagian berdasarkan pasal 299 Konstitusi. Jadi, dia tidak bisa membangun 40 rumah dan mengalokasikannya ke berbagai pengadilan.”

BACA JUGA: Tinubu Setujui Pembangunan 40 Rumah Hakim dalam 15 Bulan

Ia menekankan bahwa anggaran Menteri terbatas pada urusan FCT dan tidak dapat mencakup pemberian mobil dan rumah kepada hakim federal, terutama ketika hakim tersebut akan memutuskan kasus yang melibatkan menteri.

Falana menganjurkan agar perumahan hakim dikelola oleh Dewan Yudisial Nasional (NJC) dan bantuan eksekutif disalurkan melalui Majelis Nasional.

“Jika eksekutif ingin membantu peradilan, mereka harus pergi ke Majelis Nasional untuk mendapatkan persetujuan anggaran tambahan.

“Tetapi konstitusi tidak mengantisipasi bahwa menteri di wilayah ibu kota federal, seperti gubernur Kogi, Ondo, atau Negara Bagian Cross River, akan menawarkan mobil dan rumah kepada hakim di sektor publik federal. Tidak,” katanya.

Falana menyimpulkan, “Hakim membutuhkan rumah, mobil, dan keamanan, namun hal ini harus disediakan oleh NJC sesuai anggarannya.”

Sumber

Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.