Kementerian Federal Pengembangan Peternakan telah mengeluarkan peringatan nasional menyusul konfirmasi adanya wabah antraks di Negara Bagian Zamfara.
Menurut pernyataan pada hari Selasa oleh Direktur Informasi dan Hubungan Masyarakat, Ben Bem Goong, “Kementerian Federal Pembangunan Peternakan ingin secara resmi memberi tahu masyarakat tentang wabah antraks yang dikonfirmasi di sebuah peternakan di Negara Bagian Zamfara.”
Antraks, “disebabkan oleh bakteri bacillus anthracis, merupakan penyakit zoonosis yang dapat menyerang berbagai hewan berdarah panas, termasuk sapi, domba, dan kambing, serta manusia.”
Iklan
Pernyataan tersebut mengungkapkan bahwa penyakit tersebut terdaftar sebagai penyakit yang harus diberitahukan oleh Organisasi Kesehatan Hewan Dunia karena “potensinya menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi.”
BACA JUGA: Lagos Temukan Enam Kasus Antraks di Agege, Pulau Lagos
Gejala antraks pada hewan dan manusia antara lain “demam, batuk, muntah, mual, diare, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening”.
Namun Kementerian menyarankan peternak untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan, seperti penilaian risiko, survei, dan vaksinasi terhadap hewan yang rentan di daerah berisiko tinggi.
Masyarakat juga diimbau untuk tetap waspada, melaporkan setiap penyakit yang tidak biasa pada hewan atau manusia, dan mematuhi seluruh pedoman pencegahan yang dikeluarkan oleh otoritas terkait.
Kementerian lebih lanjut juga meminta para pemangku kepentingan, terutama negara-negara yang berbatasan dengan Zamfara, untuk segera mengambil tindakan guna mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut.