Pemerintah Federal telah mengkonfirmasi bahwa mereka telah mulai memecat pekerja yang memiliki sertifikat dari perguruan tinggi swasta yang tidak terakreditasi di Republik Benin dan Togo.

Pegawai Pemerintah Federal yang diberhentikan adalah mereka yang lulus dari lembaga tersebut pada tahun 2017 hingga saat ini.

Juru bicara Kantor Sekretaris Pemerintah Federasi, Segun Imohiosen, membenarkan perkembangan tersebut pada hari Rabu.

Pemerintah mengatakan latihan ini merupakan bagian dari upaya untuk membersihkan pegawai negeri dari hal-hal buruk.

Ingatlah bahwa pada bulan Agustus, Pemerintah Federal mengumumkan bahwa hanya delapan universitas yang telah diakreditasi untuk memberikan gelar kepada warga Nigeria di Togo dan Republik Benin.

Perkembangan ini menyusul laporan investigasi rahasia di mana seorang jurnalis Daily Nigeria, Umar Audu, memperoleh gelar dari sebuah universitas di Republik Benin dalam dua bulan dan menggunakannya untuk berpartisipasi dalam skema National Youth Service Corps, NYSC.

Menindaklanjuti pengungkapan tersebut, pemerintah Nigeria melarang akreditasi dan evaluasi gelar dari perguruan tinggi di Republik Benin, Togo, dan universitas asing lainnya.

Akibatnya, Pemerintah Federal membentuk komite investigasi antar kementerian mengenai penggilingan sertifikat gelar untuk menyelidiki aktivitas pemeras sertifikat.

Setelah itu, Menteri Pendidikan saat itu, Tahir Mamman, mengungkapkan bahwa lebih dari 22,500 warga Nigeria memperoleh sertifikat gelar palsu dari Republik Benin dan Togo. Dia mengumumkan bahwa sertifikat tersebut akan dibatalkan.

Dalam informasi terkini, kami mengetahui bahwa beberapa kementerian, departemen, dan lembaga, MDA, seperti Korps Layanan Pemuda Nasional, telah memulai penerapan arahan tersebut.

Misalnya, Direktur Informasi NYSC, Caroline Embu, membenarkan bahwa lima anggota staf telah dipecat sesuai dengan arahan SGF.

Dia berkata, “Lima anggota staf terkena dampak arahan yang terkandung dalam surat dari Kantor SGF.”

Hal ini terjadi beberapa minggu setelah mantan senator Nigeria, Shehu Sani, pada bulan November 2024, menyampaikan kekhawatiran bahwa Pemerintah Federal telah mulai memecat pekerja dengan gelar Republik Benin dan Togo yang belum diverifikasi.

Klik untuk mendaftar pembaruan berita GRATIS, informasi terkini, dan intisari terhangat setiap hari

Beriklan di NigerianEye.com untuk menjangkau ribuan pengguna harian kami

Sumber

Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.