Pemberani asal Estonia, Jaan Roose, menawarkan kita pemandangan Dubai dari atas dengan aksi menantang maut terbarunya: berjalan sejauh 330 kaki di antara dua gedung pencakar langit dengan ketinggian 700 kaki di bawahnya.

Adik yang trendi untuk berjalan di atas tali, kendur melibatkan tipe pemberani melintasi pita datar yang digantung di antara dua titik. Roose adalah nama besar di dunia ini dan telah memenangkan Kejuaraan Dunia Slackline tiga kali, ditambah lagi dia memiliki penghargaan stuntman atas namanya dalam film-film seperti Pengakuan Iman Pembunuh Dan Wanita Ajaib 1984.

Dirancang oleh Hazel Wong dan selesai pada tahun 1999, Menara Emirates masing-masing memiliki ketinggian 355 m (1.164 kaki) dan 309 m (1.013 kaki). Mereka terletak di sebelah Museum Masa Depan dan gedung yang lebih tinggi adalah menara perkantoran, sedangkan gedung yang lebih kecil adalah hotel.

Aksi ini sangat menantang karena slackline harus ditambatkan pada titik berbeda di setiap menara, artinya Roose harus berjalan naik turun lereng sambil menyeberang dari satu sisi ke sisi lain lalu kembali lagi. Garis tersebut berukuran panjang 100 m (328 kaki) dan digantung pada ketinggian 224 m (374 kaki) di atas jalan-jalan Dubai.

Slackline Jaan Roose berukuran panjang 100 m (328 kaki).

Kumpulan Konten Naim Chidiac/Red Bull

“Penyiapan teknisnya sendiri adalah sesuatu yang benar-benar harus kami perhatikan karena meskipun kedua bangunan Menara Emirates serupa dalam hal desain, namun ketinggian keduanya sangat berbeda sehingga menemukan tempat yang tepat untuk berlabuh di jalur utama sangatlah menantang,” jelas pihak tersebut. Pemberani Estonia. “Yang akhirnya kami dapatkan adalah satu sisi berada pada titik jangkar yang lebih tinggi, jadi saya berjalan menanjak di sini dan kemudian juga berjalan kembali menuruni bukit.”

Aksi tersebut dilakukan di bawah bendera Red Bull untuk konferensi media 1 Miliar Pengikut Uni Emirat Arab, yang diadakan pada 11 Januari. Roose juga telah melakukan sejumlah prestasi serupa, termasuk berjalan kaki antara Menara Katara dan upaya yang gagal. saat menyeberang dari daratan Italia ke Sisilia.

Sumber: Banteng Merah



Sumber

Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.