24 jam setelah pemecatan massal di Joyson, serikat pekerja CTM yang dipimpin oleh Tereso Medina tetap bungkam mengenai situasi para pekerja yang terkena dampak. Hingga saat ini, organisasi tersebut belum mengeluarkan pernyataan resmi dan juga belum mengklarifikasi tindakan yang akan diambilnya untuk membela anggotanya.

PHK yang dimulai Selasa pagi ini menyebabkan 450 pekerja menganggur setelah putus kontrak dengan sebuah perusahaan otomotif, yang diduga karena masalah kualitas pada produk jadi. Sejak itu, belum dilaporkan apakah jumlah PHK meningkat atau langkah apa yang harus diambil untuk menjamin hak-hak pekerja yang terkena dampak.

CTM menghindari merespons

Upaya untuk menghubungi perwakilan buruh melalui telepon dan pesan tidak berhasil, sehingga karyawan merasa tidak yakin akan dukungan serikat pekerja mereka. Hingga saat ini, belum diketahui posisi CTM atau apakah ada tindakan yang diambil untuk melindungi pekerja yang diberhentikan tersebut.

Sementara itu, perusahaan Joyson belum mengeluarkan pernyataan untuk mengklarifikasi alasan pasti pemotongan tersebut atau kemungkinan dampaknya di masa depan. Kurangnya informasi dari kedua belah pihak membuat karyawan dan masyarakat berada dalam ketidakpastian.

Diharapkan dalam beberapa hari mendatang CTM atau perusahaan akan memberikan penjelasan mengenai apa yang terjadi, serta langkah-langkah yang akan diambil untuk memitigasi dampak PHK massal ini.

Sumber

Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.