Presiden Bola Tinubu membela keputusannya untuk menghapus subsidi bahan bakar, dan menyebutnya sebagai langkah penting yang diperlukan untuk mengatasi tantangan ekonomi Nigeria.

Berbicara dalam obrolan media kepresidenan pada Senin malam, Tinubu menyatakan tidak menyesali penghapusan subsidi tersebut, dan menekankan bahwa ini adalah langkah yang sulit namun perlu dilakukan. Tinubu menerapkan penghapusan subsidi pada hari pertamanya menjabat sebagai presiden Nigeria.

Keputusan ini telah menjadi bahan perdebatan, dengan beberapa kritikus berpendapat bahwa hal ini telah menyebabkan kenaikan harga bahan bakar dan kesulitan bagi masyarakat Nigeria. Namun, Tinubu berpendapat bahwa penghapusan subsidi sangat penting untuk membebaskan sumber daya bagi investasi infrastruktur penting.

Presiden mengakui bahwa penghapusan subsidi BBM telah menimbulkan kesulitan jangka pendek, termasuk kenaikan harga bahan bakar. Saat ini, harga gas dijual sekitar N1,300 ($0,8) per liter. Namun, Tinubu membela tindakan tersebut, dengan menyatakan bahwa tindakan tersebut dirancang untuk membebaskan sumber daya anggaran untuk investasi penting di bidang infrastruktur dan layanan sosial.

Baca juga

Breaking: “Cara terbaik untuk memerangi korupsi”, Tinubu berbicara

Pemerintahan Tinubu mendapat kritik atas waktu dan pelaksanaan penghapusan subsidi. Namun, Presiden telah menekankan bahwa pemerintahannya fokus pada pengambilan keputusan yang sulit namun perlu untuk menstabilkan perekonomian.

Ia juga menekankan bahwa tantangan yang dihadapi Nigeria, termasuk inflasi yang tinggi dan defisit infrastruktur, memberikan peluang bagi pertumbuhan dan pembangunan. Meskipun terdapat kontroversi seputar penghapusan subsidi, Tinubu tetap berkomitmen terhadap visi ekonominya untuk Nigeria.

Sumber: Legit.ng



Sumber

Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.