• Olusegun Obasanjo, mantan Presiden Nigeria, disebut-sebut melakukan upaya untuk memukul jurnalis senior, Azu Ishiekwene
  • Ishiekwene, Pemimpin Redaksi Surat Kabar Kepemimpinan, memberikan penjelasan tersebut setelah mengikuti obrolan media perdananya dengan Presiden Bola Tinubu
  • Wartawan tersebut memberikan dua pengalaman berbeda dengan Obasanjo dan mengungkapkan bahwa wawancara Tinubu merupakan rekaman

Azu Ishiekwene, Pemimpin Redaksi Surat Kabar Kepemimpinan, baru-baru ini berbagi cerita menarik tentang pertemuannya dengan mantan Presiden Olusegun Obasanjo. Menurut Ishiekwene, dia nyaris dipukul oleh Obasanjo selama wawancara yang tidak disiarkan di televisi pada tahun 2004.

Kemarahan Obasanjo disebabkan oleh pertanyaan Ishiekwene tentang mengapa pemerintah membiarkan penjahat politik, Chris Uba, membuat kekacauan di Negara Bagian Anambra. Untungnya, intervensi tepat waktu dari pembantu presiden Remi Oyo dan Julius Ihonbvere menyelamatkan Ishiekwene dari kemarahan Obasanjo.

Jurnalis menceritakan bagaimana dia lolos dari pukulan Obasanjo Kredit Foto: @Oolusegun_obj
Sumber: Twitter

Pengalaman Ishiekwene dengan Obasanjo bukanlah satu-satunya kejadian. Dia juga menghadapi kemarahan mantan presiden tersebut selama obrolan langsung dengan media kepresidenan. Ketika Ishiekwene bertanya kepada Obasanjo tentang perintahnya untuk melakukan baku tembak terhadap anggota kelompok militan Kongres Rakyat Oodua (OPC) di Yoruba, Obasanjo menjadi sangat marah. Dia memperingatkan Ishiekwene bahwa dia akan dikeluarkan dari panel jika terus mengajukan pertanyaan kurang ajar.

Baca juga

Peter Obi bereaksi ketika para penyerang menembak mati seorang pendeta Katolik di Anambra, “berita yang memilukan”

Yang ditemui wartawan dengan Obasanjo adalah

Menurut PeloporPertemuan Ishiekwene dengan Obasanjo merupakan bukti reputasi mantan presiden tersebut sebagai orang yang tidak dapat diprediksi dan berapi-api. Meskipun menghadapi tantangan, Ishiekwene tetap profesional dan terus mengajukan pertanyaan sulit. Pengalamannya menjadi pengingat akan pentingnya kebebasan pers dalam meminta pertanggungjawaban pihak yang berkuasa.

Selain pertemuannya dengan Obasanjo, Ishiekwene juga menceritakan pengalamannya mewawancarai Presiden Bola Tinubu. Ishiekwene adalah bagian dari tim yang terdiri dari delapan jurnalis yang menjadi pembawa acara Obrolan Media Kepresidenan perdananya dengan Tinubu. Dia mencatat bahwa wawancara tersebut direkam dan bukan secara langsung, yang memicu beberapa kontroversi di kalangan pemirsa.

Kisah Ishiekwene menyoroti tantangan dan risiko yang dihadapi jurnalis ketika mewawancarai tokoh-tokoh berpengaruh. Terlepas dari tantangan-tantangan ini, Ishiekwene tetap berkomitmen untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan sulit dan meminta pertanggungjawaban pihak-pihak yang berkuasa. Pengalamannya mengingatkan kita akan pentingnya pers yang bebas dan independen dalam masyarakat demokratis.

Baca juga

Reno Omokri memberi tahu masyarakat Utara apa yang harus dilakukan terhadap tuduhan Republik Niger

Tinubu memecat Obasanjo untuk pembangunan akar rumput

sah.ng sebelumnya diberitakan bahwa Presiden Bola Tinubu mengenang bagaimana mantan Presiden Olusegun Obasanjo menghentikan pembangunan di tingkat akar rumput ketika ia membentuk LCDA sebagai gubernur negara bagian Lagos.

Tinubu, dalam obrolan media pada Senin, 23 Desember, menyatakan bahwa keberatan Obasanjo terhadap pembentukan LCDA merupakan ancaman terhadap pembangunan akar rumput.

Presiden kemudian menegaskan kembali bahwa saat ini, keadaan telah berubah seiring dengan perkembangan LCDA yang ia buat ketika ia menjadi gubernur negara bagian tersebut.

MEMPERHATIKAN: Periksa berita yang dipilih dengan tepat untukmu ➡️ temukan “Direkomendasikan untuk Anda” blok di halaman beranda dan nikmatilah!

Sumber: Legit.ng



Sumber

Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.