Mulai dari melukai diri sendiri, merusak telinga, berkelahi hingga serangan jantung, inilah yang bisa diderita anjing saat mendengarkan kembang api, sedangkan burung juga bisa mati seketika, itulah sebabnya selama perayaan akhir tahun ini, dokter hewan menyarankan untuk tidak melakukannya. dari menggunakan perangkat ini dan meminta pihak berwenang untuk menindak mereka yang menjualnya.

Raymundo Sánchez, seorang dokter hewan, menjadi salah satu dokter yang menyerukan kewaspadaan karena ia menyebutkan bahwa tidak hanya hewan yang terkena dampak kebisingan yang ditimbulkannya, tetapi juga penderita autisme.

Menurut dokter, anjing mendengar empat kali lebih keras dibandingkan manusia, sehingga kebisingan akibat kembang api sangat berbahaya bagi mereka.

Dan karena penggunaan kembang api hampir tidak bisa dihindari selama liburan ini, ia mengeluarkan serangkaian rekomendasi: yang pertama adalah tidak membiarkan anjing-anjing itu sendirian. Namun jika Anda memiliki dua hewan peliharaan atau lebih, hindari meninggalkannya bersama-sama karena stres yang mereka alami akibat kebisingan dapat berkelahi dan melukai diri sendiri bahkan saling membunuh.

Tidak membiarkannya terikat adalah rekomendasi lain karena akan menjadi kontraproduktif terhadap keinginan hewan peliharaan untuk mencoba melarikan diri. Dan jika itu terjadi, dia merekomendasikan agar hewan peliharaan tersebut memiliki tanda pengenalnya dengan semua data untuk menemukan pemiliknya, karena dia meyakinkan bahwa selama liburan ini, jumlah anjing yang hilang meningkat pesat.

Sánchez menyebutkan bahwa anjing ras kecil, yang karena faktor genetiknya, umumnya memiliki masalah kardiovaskular, sehingga lebih rentan menderita akibat suara kembang api.

Dokter lain juga merekomendasikan: Menempatkan hewan di lingkungan yang nyaman dan aman, dilengkapi dengan mainan biasa, makanan, air dan beberapa suara yang familiar, atau bahkan musik yang menenangkan. Selain itu, simpanlah mereka di tempat yang tidak ada pintu keluar terdekat untuk mencegah mereka melarikan diri karena ketakutan dan tersesat atau terluka karena panik.

Mereka memperingatkan bahwa Anda tidak boleh memberikan obat pada hewan peliharaan Anda sendiri, jadi mereka meminta Anda untuk menghubungi dokter terpercaya Anda jika Anda memiliki kekhawatiran.

Sumber

Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.