Pemerintah berhenti AcapulcoPrajurit untuk 4 orang yang diduga sebagai penghasil kekerasan di wilayah tersebut; di antara mereka untuk diduga pemimpin dari sel kriminal.

Beginilah cara dia mengumumkannya Omar Garcia Harfuchpemegang Sekretariat Keamanan dan Perlindungan Warga Negara di akun X Anda (@OHarfuch) yang di dalamnya ia merinci bahwa:

“Setelah melaksanakan dua perintah mencari di dalam Acapulco, Guerreroempat orang ditangkap; di antara mereka Marco Antonio «N»pemimpin a kelompok kriminal penghasil kekerasan, memiliki surat perintah penangkapan terkini atas kejahatan terhadap kesehatan.

ANDA MUNGKIN TERTARIK: Durazo meningkatkan ekspor di Sonora dengan pertumbuhan nasional sebesar 5.8%

Sementara itu, SSPC dalam keterangannya menyebutkan operasi tersebut dilakukan oleh oknum TNI PertahananMarina, Kejaksaan Agung (FGR), Garda Nasional (GN), setelah mendapat surat perintah penggeledahan yang sesuai dari hakim kontrol dan:

“Setelah menindaklanjuti pengaduan warga yang melaporkan adanya dua rumah yang berada di lingkungan tersebut Penjualandari kotamadya Acapulco, digunakan untuk menyimpan dan mendistribusikan obat-obatan.”

Badan tersebut melaporkan bahwa di tempat yang digeledah, dua wanita, berusia 44 dan 30 tahun, ditahan bersama Marco Antonio “N” 59 tahun, diidentifikasi sebagai pemimpin sel yang menimbulkan kekerasan di daerah tersebut, berdedikasi untuk melakukan pembunuhan, penculikan, pencurian kendaraan, pemerasan, pengumpulan biaya, dia juga memiliki surat perintah penangkapan saat ini atas kejahatan terhadap kesehatan di Guerrero.

ANDA MUNGKIN TERTARIK PADA: Operasi Enjambre: Diadili, terlibat dalam pelarian presiden kota Edomex

Sebuah senjata api, sembilan set telepon, paket kokain, uang tunai, dua radio komunikasi, 50 selongsong peluru dan sebuah granat fragmentasi disita di properti itu.

Bersamaan dengan itu, surat perintah penggeledahan lainnya dikeluarkan di rumah lain, di mana seorang pria berusia 18 tahun ditangkap dan senjata api, ganja, dan uang tunai disita.

Para tahanan ditempatkan di Kementerian Umum sehingga situasi hukum mereka dapat ditentukan.

CSAS



Sumber

Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.