Enoch Adeboye, pengawas umum Redeemed Christian Church of God (RCCG), mengatakan nilai tukar mata uang Nigeria akan melonjak di luar kendali jika tidak ada campur tangan Tuhan.

Naira saat ini ditukar dengan N1,730 per dolar.

Berbicara pada Kongres Roh Kudus Khusus di Abuja, Adeboye mengatakan doanya, bersama dengan doa “rakyatnya”, meringankan jatuhnya nilai tukar naira.

Ulama tersebut mengaitkan depresiasi mata uang tersebut dengan ketergantungan Nigeria yang berlebihan pada impor bahan bakar meskipun Nigeria merupakan negara penghasil minyak.

Dia mengkritik dana yang dihabiskan untuk “kilang yang tidak berfungsi”, dan menggambarkannya sebagai beban pada kas federal dan menguras perekonomian.

“Saat Anda mengutip saya, kutiplah saya dengan akurat. Kita membutuhkan bantuan – bantuan ilahi – bukan bantuan manusia. Kalau kita mau restorasi, kita harus akui dulu ada yang kurang,” kata Adeboye.

“Sebelum presiden kita menjabat, semua orang tahu bahwa alasan kita mengalami masalah keuangan adalah karena banyak uang yang dihabiskan untuk mengimpor bensin.

“Bagaimana kita bisa mengimpor bensin padahal sumber daya alam melimpah di sini?

“Kami menghabiskan miliaran naira untuk kilang kami, namun kilang tersebut tidak berhasil. Jadi, kami harus terus mengimpor bahan bakar,” tambahnya.

Adeboye mengatakan penghapusan subsidi pada awalnya memberikan harapan namun memicu reaksi balik dari pihak-pihak yang mengambil keuntungan dari status quo.

Dia menuduh komplotan rahasia tersebut melakukan serangan balik dengan menciptakan ketidakstabilan – sebuah skenario yang memperburuk kesengsaraan ekonomi negara dan mempercepat depresiasi naira.

“Mereka menimbulkan masalah, dan tiba-tiba naira mulai menurun dengan cepat,” tambah Adeboye.

“Saya menyerukan umat saya untuk berdoa, dan banyak yang ikut berdoa. Karena naira sedang menurun, jika Tuhan tidak campur tangan, saat ini, $1 akan menjadi sekitar N10,000.

“Tetapi Tuhan turun tangan, menunjukkan kepada kita bahwa kita membutuhkan doa.”

Nigeria sedang bergulat dengan krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dekade sejak Tinubu mengakhiri rezim subsidi bahan bakar dan menjatuhkan mata uang negara itu pada minggu-minggu pertama pemerintahannya.

Pada bulan Agustus, warga Nigeria turun ke jalan untuk memprotes kelaparan dan inflasi yang membengkak.

Klik untuk mendaftar pembaruan berita GRATIS, informasi terkini, dan intisari terhangat setiap hari

Beriklan di NigerianEye.com untuk menjangkau ribuan pengguna harian kami

Sumber

Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.