Apa tindakan Trump selanjutnya terhadap larangan TikTok?


Apa tindakan Trump selanjutnya terhadap larangan TikTok?

03:08

Washington — Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif pada hari Senin mengarahkan Departemen Kehakiman untuk tidak menegakkan undang-undang yang secara efektif melarang TikTok selama 75 hari.

Undang-undang tersebut memerintahkan Departemen Kehakiman untuk tidak mengambil tindakan atau menjatuhkan hukuman terhadap “entitas mana pun atas ketidakpatuhan” terhadap hukum.

Aplikasi video berdurasi pendek yang sangat populer ditutup sebentar di AS akhir pekan ini beberapa jam sebelum undang-undang bipartisan yang memberikan waktu kepada perusahaan induk TikTok yang berbasis di Tiongkok, ByteDance, hingga 19 Januari untuk melakukan divestasi atau diputus dari toko aplikasi dan layanan hosting web AS mulai berlaku.

TikTok mengatakan penjualan tidak mungkin dilakukan dalam jangka waktu sembilan bulan yang diberikan dan menantang undang-undang, namun tantangan tersebut berhasil diselesaikan. ditolak oleh keputusan Mahkamah Agung dengan suara bulat pada hari Jumat.

Trump, yang berusaha melarang aplikasi tersebut karena masalah keamanan nasional pada masa jabatan pertamanya, berjanji untuk “menyelamatkan” TikTok sebelum ia dilantik kali ini. Pada hari Senin, dia mengatakan AS “memiliki masalah yang lebih besar” dan menambahkan bahwa dia memiliki “titik hangat” untuk aplikasi tersebut.

Perintah tersebut mengatakan pemerintahan Trump akan meninjau intelijen sensitif terkait dengan masalah keamanan nasional “dan mengevaluasi kecukupan langkah-langkah mitigasi yang telah diambil TikTok hingga saat ini.”

“Saya memiliki tanggung jawab konstitusional yang unik atas keamanan nasional Amerika Serikat, pelaksanaan kebijakan luar negeri, dan fungsi eksekutif penting lainnya. Untuk memenuhi tanggung jawab tersebut, saya bermaksud berkonsultasi dengan para penasihat saya, termasuk kepala departemen dan lembaga terkait mengenai masalah keamanan nasional yang ditimbulkan oleh TikTok, dan untuk mencapai resolusi yang melindungi keamanan nasional sekaligus menyelamatkan platform yang digunakan oleh 170 juta orang Amerika,” bunyi perintah tersebut.

Sumber

Reananda Hidayat
reananda Permono reananda is an experienced Business Editor with a degree in Economics from a Completed Master’s Degree from Curtin University, Perth Australia. He is over 9 years of expertise in business journalism. Known for his analytical insight and thorough reporting, Reananda has covered key economic developments across Southeast Asia. Currently with Agen BRILink dan BRI, he is committed to delivering in-depth, accurate business news and guiding a team focused on high-quality financial and market reporting.