Starbucks Workers United mengatakan mereka telah memutuskan untuk mengizinkan pemogokan menjelang sesi perundingan terakhir yang dijadwalkan tahun ini.

Dalam postingan di Xserikat pekerja mengatakan 98 persen barista mereka memilih untuk mengizinkan pemogokan jika diperlukan.

“Serikat pekerja kami KUAT – dan kami SIAP,” kata serikat pekerja.

Serikat pekerja mencatat pernyataannya bahwa para mitranya belum memutuskan kapan akan melakukan pemogokan, namun pemungutan suara tersebut diselesaikan tepat ketika para delegasi kembali ke meja perundingan pada hari Selasa untuk sesi terakhir tahun kalender tersebut.

Starbucks dan serikat pekerja telah menghabiskan ratusan jam untuk melakukan tawar-menawar, dan kedua belah pihak telah menghasilkan perjanjian tentatif sepanjang tahun. Namun, perusahaan tersebut belum membawa “paket ekonomi komprehensif ke meja perundingan,” dan praktik ketenagakerjaan tidak adil lainnya masih belum terselesaikan, kata serikat pekerja.

“Sudah waktunya untuk menyelesaikan kerangka dasar yang mencakup investasi yang berarti pada barista dan menyelesaikan tuduhan praktik ketenagakerjaan yang tidak adil,” Silvia Baldwin, barista di Philadelphia dan delegasi perundingan, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

“Starbucks perlu berinvestasi pada barista yang membuat Starbucks berjalan,” tambahnya.

The Hill telah menghubungi Starbucks untuk memberikan komentar. Namun, dalam sebuah pernyataan kepada CNBCStarbucks membantah pernyataan serikat pekerja tersebut dan mengatakan perusahaannya tetap berkomitmen untuk mencapai kesepakatan kerangka kerja akhir.

“Sangat mengecewakan bahwa serikat pekerja mempertimbangkan pemogokan daripada fokus pada negosiasi yang sangat produktif. Sejak April kami telah menjadwalkan dan menghadiri lebih dari delapan sesi perundingan selama beberapa hari di mana kami telah mencapai tiga puluh kesepakatan penting mengenai puluhan topik yang menurut delegasi Serikat Pekerja penting bagi mereka, termasuk banyak masalah ekonomi,” kata perusahaan itu dalam pernyataannya. kepada CNBC.

Sumber

Reananda Hidayat
Reananda Hidayat Permono is an experienced Business Editor with a degree in Economics from a Completed Master’s Degree from Curtin University, Perth Australia. He is over 9 years of expertise in business journalism. Known for his analytical insight and thorough reporting, Reananda has covered key economic developments across Southeast Asia. Currently with Agen BRILink dan BRI, he is committed to delivering in-depth, accurate business news and guiding a team focused on high-quality financial and market reporting.