Perdana menteri langsung menemui pemimpin Reformasi Inggris hari ini di House of Commons ketika pemungutan suara mengenai RUU Bantuan Kematian yang sangat dinantikan berlangsung.

Sir Keir Starmer terlihat segera berdiri dari bangku depan, meninggalkan rekan-rekan menteri Partai Buruh, untuk segera berjalan ke arah Nigel Farage dari Reformasi.

Saat berjalan menuju gang di seberang Gedung DPR, Farage terlihat mengobrol dengan anggota parlemen Tory, David Davis.

Anggota parlemen Konservatif dengan cepat meninggalkan percakapan saat perdana menteri mendekat saat dia memulai percakapan dengan presenter GB News.

Perdana menteri tampak menepuk lengan Farage, berbagi lelucon singkat sebelum beralih ke percakapan yang lebih serius namun singkat.

Starmer kemudian berjalan kembali melintasi ruangan menuju rekan-rekan Partai Buruhnya. Starmer dan Farage sama-sama berkumpul hari ini untuk memberikan suara pada RUU Bantuan Kematian yang kontroversial.

Seperti yang diharapkan, seperti banyak masalah politik lainnya, pasangan ini berada di pihak yang berlawanan dengan suara Starmer yang mendukung RUU tersebut, sementara Farage memberikan suara yang menentangnya.

Setelah debat maraton selama lima jam, para anggota parlemen memberikan suara untuk mendukung legalisasi kematian yang dibantu dalam sebuah momen penting.

Sekitar 330 anggota parlemen memberikan suara mendukung RUU tersebut dibandingkan dengan 275 anggota parlemen yang memberikan suara menentangnya. Para anggota parlemen diberikan kebebasan untuk memilih mengenai isu-isu tersebut, sehingga memungkinkan mereka untuk mengambil keputusan berdasarkan hati nurani mereka dan bukan berdasarkan kebijakan partai.

Ini merupakan debat yang inovatif, dan merupakan debat pertama di DPR dalam hampir satu dekade. Pemungutan suara pada akhirnya juga dilakukan untuk menentukan apakah isu tersebut harus lolos untuk diperiksa oleh sebuah komite.

Mendorong atau membantu bunuh diri saat ini melanggar hukum di Inggris dan Wales, dengan hukuman penjara maksimal 14 tahun. RUU baru ini akan memungkinkan orang dewasa yang sakit parah dengan harapan hidup kurang dari enam bulan untuk mengakhiri hidup mereka, asalkan mereka telah terdaftar di dokter umum di Inggris atau Wales setidaknya selama 12 bulan.

Dua dokter dan seorang hakim Pengadilan Tinggi perlu mengkonfirmasi keputusan orang tersebut, dengan pengamanan yang ketat.

Sumber

Reananda Hidayat
Reananda Hidayat Permono is an experienced Business Editor with a degree in Economics from a Completed Master’s Degree from Curtin University, Perth Australia. He is over 9 years of expertise in business journalism. Known for his analytical insight and thorough reporting, Reananda has covered key economic developments across Southeast Asia. Currently with Agen BRILink dan BRI, he is committed to delivering in-depth, accurate business news and guiding a team focused on high-quality financial and market reporting.