Laba-laba paling berbisa di dunia adalah makhluk menakutkan yang telah membunuh 13 orang, dan para ahli memperingatkan bahwa laba-laba tersebut dapat “membunuh balita dalam lima menit”.

Dari 43.000 spesies laba-laba berbisa yang mencengangkan di seluruh dunia, jaring corong Sydney menonjol karena gigitannya yang mematikan. Yang menjadikan spesies Australia ini paling mematikan di dunia adalah potensi waktu membunuh yang cepat.

Rick Vetter, pensiunan rekan peneliti dari Departemen Entomologi di Universitas California, memperingatkan tentang kemampuan laba-laba yang sangat kuat.

Dia mengatakan kepada Live Science: “Yang paling mematikan mungkin adalah laba-laba jaring corong dan kerabatnya. Laba-laba jaring corong Sydney dapat membunuh balita dalam waktu sekitar lima menit dan anak berusia lima tahun dalam waktu sekitar dua jam.”

Pada tahun 2024, laba-laba jaring corong Sydney jantan terbesar yang pernah didokumentasikan ditemukan di sebuah taman Australia. Para ahli laba-laba mengukurnya sebesar 7,9 cm dan menamainya Hercules.

Tercatat ada 13 kematian yang disebabkan oleh gigitan laba-laba jaring corong, semuanya terjadi sebelum antivenom dikembangkan pada tahun 1981.

Meskipun racun laba-laba jaring corong sangat beracun, ancaman kematian akibat gigitan laba-laba saat ini sangatlah rendah.

Pada tahun 2016, seorang pria berusia 22 tahun meninggal setelah digigit laba-laba punggung merah – kematian pertama yang disebabkan oleh gigitan laba-laba dalam enam dekade.

Rod Crawford, pakar arakhnida di Museum Burke di Universitas Washington, mengatakan kepada outlet tersebut: “Gigitan laba-laba manusia dalam bentuk apa pun – berbahaya atau tidak berbahaya – semakin jarang terjadi.

“Ambil contoh saya: Selama karier saya yang panjang, saya telah menangani puluhan ribu laba-laba hidup dengan tangan kosong. Hanya tiga gigitan yang dihasilkan; tidak satu pun dari ketiganya yang memberikan dampak signifikan.

“Jadi ketika orang mengatakan kepada saya bahwa laba-laba merayap ke tempat tidur mereka pada malam hari dan menggigit mereka saat mereka tertidur, saya hanya memutar mata.”

Meskipun laba-laba jaring corong Sydney dinobatkan sebagai laba-laba paling berbahaya secara global, kemungkinan laba-laba tersebut menyebabkan kerusakan fatal tetap kecil.

Sumber

Reananda Hidayat
reananda Permono reananda is an experienced Business Editor with a degree in Economics from a Completed Master’s Degree from Curtin University, Perth Australia. He is over 9 years of expertise in business journalism. Known for his analytical insight and thorough reporting, Reananda has covered key economic developments across Southeast Asia. Currently with Agen BRILink dan BRI, he is committed to delivering in-depth, accurate business news and guiding a team focused on high-quality financial and market reporting.