Sebuah keluarga di Ontario merencanakan perjalanan keagamaan ke Arab Saudi yang melibatkan 10 orang, namun ketika mereka melakukan check-in untuk penerbangan mereka, keluarga tersebut menemukan beberapa tiket mereka palsu.
“Saya merasa ingin menangis. Ini adalah jumlah yang besar dan merupakan uang hasil jerih payah kami,” kata seorang wanita di Mississauga yang meminta CTV News Toronto untuk tidak mengidentifikasi dirinya dan hanya menggunakan nama depannya, Nighat, setelah dia terjebak dalam penipuan perjalanan online.
Tahun lalu, ketika Nighat membeli tiket pesawat untuk dirinya dan sembilan anggota keluarga lainnya untuk pergi ke Makkah di Arab Saudi, dia melihat tawaran di Facebook Marketplace untuk perjalanan internasional dengan diskon 30 persen.
Percaya bahwa itu adalah tawaran yang bagus, dia menghubungi penjual yang mengklaim dia bisa mendapatkan tiket dari Air Canada dengan harga lebih murah dan dia membeli 10 tiket pesawat seharga $14.320.
Namun, sesampainya di bandara, lima tiket tersebut palsu.
“Orang itu sebenarnya langsung memblokir saya dari sistem. Teleponnya tidak berfungsi dan saya tidak lagi berkomunikasi dengan orang itu,” kata Nighat.
Pada menit terakhir, mereka harus membeli lima tiket tambahan dengan biaya $17.500. Air Canada dapat memberikan pengembalian uang untuk lima tiket palsu tersebut, namun sayangnya uang tersebut dikembalikan kepada individu yang menjual tiket tersebut, dan bukan kepada keluarga Nighat.
“Yang menyedihkan adalah Air Canada mengembalikan uang tersebut kepada pemegang kartu kredit asli yang melakukan pembayaran terhadap tiket tersebut,” kata Nighat.
“Sayangnya, kami semakin sering mendengar tentang hal ini setiap minggu, bahkan setiap hari,” kata Richard Smart, presiden dan CEO Tarvel Industry Council of Ontario (TICO).
TICO adalah regulator perjalanan provinsi yang mengawasi agen perjalanan, grup tur, dan situs web. Jika Anda berurusan dengan perusahaan yang terdaftar di TICO, perusahaan tersebut memiliki proses pengaduan, dan Anda mungkin dapat menerima kompensasi jika terjadi kesalahan.
Siapa pun yang menjual tiket palsu secara online dapat menghadapi tuntutan termasuk denda dan hukuman penjara.
“Kami telah sukses, dan kami sedang menangani beberapa kasus seperti yang Anda tahu, di mana kami berharap para penipu akan dibawa ke pengadilan,” kata Smart.
Saat membeli tiket perjalanan melalui media sosial, Anda harus menyadari bahwa mereka mungkin menawarkan sedikit atau tidak ada perlindungan sama sekali.
Nighat mengatakan kepada CTV News bahwa dia telah berusaha selama lebih dari setahun dengan banknya dan lembaga lain untuk mendapatkan uangnya kembali, namun sayangnya belum berhasil.
Jika Anda mendapatkan tawaran perjalanan dalam bentuk pesan teks, email, panggilan telepon, atau media sosial seperti Facebook, Instagram, atau TikTok, selalu waspada.
Mungkin ada baiknya Anda membayar lebih untuk membeli tiket melalui perusahaan atau agen perjalanan terdaftar, sehingga Anda tahu bahwa Anda tidak akan kehilangan uang Anda