Sebuah jaringan supermarket besar menutup dua tokonya sebagai pengingat akan menurunnya industri jalan raya di Inggris.

Kemarin, Islandia, yang memiliki sekitar 900 cabang, menutup toko Borehamwood serta situs lainnya di Essex, menjadikan jumlah total toko yang ditutup oleh merek tersebut pada tahun lalu menjadi 25.

Sebuah tanda yang dipasang di situs Borehamwood bertuliskan: “”Maaf kami akan tutup.

“Toko Borehamwood Islandia Anda tutup secara permanen mulai jam 4 sore pada hari Sabtu tanggal 4 Januari.”

Seorang juru bicara Islandia mengatakan Matahari: “Kami dapat mengonfirmasi bahwa toko Borehamwood Islandia kami dijadwalkan tutup pada tanggal 4 Januari.

“Rekan toko kami telah menjalani proses konsultasi dan telah ditawari peluang di toko sekitar jika memungkinkan.

“Islandia berencana membuka 20 toko Islandia dan Gudang Makanan di seluruh Inggris pada tahun keuangan berikutnya.”

Jaringan tersebut juga menutup tokonya di Alphington Road Retail Park, Exeter.

Di seluruh negeri, toko-toko tutup dan tetap kosong sebagai pengingat visual akan menurunnya tren belanja dan evolusi tren belanja.

Dengan maraknya belanja online, banyak merek menyadari bahwa biaya besar yang terkait dengan sewa unit ritel dan staf terkait serta biaya pemeliharaan bukanlah cara yang paling efisien untuk meningkatkan keuntungan.

Para pengecer sering kali menutup toko-toko yang berkinerja buruk karena mereka mengejar peluang yang lebih menguntungkan di wilayah di mana jumlah pengunjung dan penjualan cenderung lebih tinggi seiring dengan perubahan tren kehidupan di seluruh negeri.

Islandia bukan satu-satunya merek kelas atas yang menutup toko-toko yang dulunya menjual produk-produk kebutuhan pokok seperti WHSmiths dan Body Shop yang juga mengalami perubahan dalam operasi bisnis mereka dalam beberapa tahun terakhir.

The Body Shop akan menutup empat tokonya pada bulan Januari, setelah sempat terselamatkan dari administrasi beberapa bulan yang lalu.

Sementara itu WHSsmiths telah menutup sepuluh toko sejak Maret 2023 dengan rencana penutupan lebih lanjut pada tahun 2025.

Sumber

Reananda Hidayat
reananda Permono reananda is an experienced Business Editor with a degree in Economics from a Completed Master’s Degree from Curtin University, Perth Australia. He is over 9 years of expertise in business journalism. Known for his analytical insight and thorough reporting, Reananda has covered key economic developments across Southeast Asia. Currently with Agen BRILink dan BRI, he is committed to delivering in-depth, accurate business news and guiding a team focused on high-quality financial and market reporting.