Tingkat hipotek pada tahun 2025 diperkirakan akan tetap di atas 6 persen, menurut perkiraan berbagai industri.
“Bahkan pada akhir tahun depan, sulit untuk melihat tingkat hipotek di bawah 6 persen,” kata Mark Fleming, kepala ekonom di First American, yang memprediksi tingkat rata-rata pada hipotek 30 tahun akan berkisar antara 6 persen dan 6,5 persen tahun depan.
Berbagai prediksi tingkat hipotek
Bankrate memprediksi tingkat hipotek akan turun menjadi 6,5 persen pada akhir tahun depan, turun 0,5 persen dari akhir tahun 2024.
Pada akhir tahun 2025, Kepala Analis Keuangan Greg McBride juga memperkirakan bahwa rata-rata hipotek dengan suku bunga tetap selama 30 tahun akan turun 0,5 persen dari level akhir tahun 2024.
Realtor.com sedikit lebih optimis, memperkirakan tingkat hipotek akan rata-rata 6,3 persen sepanjang tahun 2025 dan akhir tahun sekitar 6,2 persen.
“Umumnya,kami harapkansuku bunga hipotek akan diturunkan dan harga rumah akan semakin tinggi di tahun mendatang, yang mengakibatkan perubahan yang sangat kecil, jika pun ada, dalam biaya pembelian rumah,” kata Hannah Jones, analis riset ekonomi senior Realtor.com.
Asosiasi Nasional Realtors memprediksi tingkat hipotek akan menjadi sekitar 6 persen pada tahun 2025. Sementara itu, Redfin memperkirakan tingkat hipotek akan meningkat tetap berada pada kelompok tertinggi yaitu 6 persen berkisar sepanjang tahun 2025, dengan tingkat rata-rata mingguan berfluktuasi sepanjang tahun tetapi rata-rata sekitar 6,8 persen.
Bagaimana Trump dapat mempengaruhi pasar perumahan
Kemungkinan terbesar bagi suku bunga hipotek tahun depan adalah apakah inisiatif kebijakan utama Presiden terpilih Trump pada akhirnya akan mendorong inflasi dan utang nasional lebih tinggi, sehingga dapat menjaga suku bunga tetap tinggi. Hal ini karena apa yang terjadi dengan inflasi, defisit AS, dan perekonomian dapat mempengaruhi pergerakan imbal hasil Treasury AS bertenor 10 tahun, yang digunakan oleh pemberi pinjaman sebagai panduan untuk menentukan harga pinjaman rumah.
Trump mengatakan dia ingin mengenakan tarif terhadap barang-barang asing, menurunkan tarif pajak dan meringankan peraturan, kebijakan yang dapat meningkatkan perekonomian, tetapi juga memicu inflasi dan meningkatkan utang pemerintah AS.
Ekonom di Redfin mengutip harapan bahwa usulan pemotongan pajak oleh presiden terpilih akan meningkatkan defisit AS dan rencana tarifnya dapat memicu inflasi, yang pada akhirnya mendorong tingkat suku bunga hipotek lebih tinggi.
Namun, tingkat suku bunga hipotek bisa turun ke kisaran 6 persen jika perekonomian melemah atau jika rencana tarif dan pemotongan pajak dibatalkan, menurut perkiraan Redfin.