Seorang eksekutif Walmart memperingatkan bahwa rencana Presiden terpilih Trump untuk menaikkan tarif impor dapat mendorong raksasa ritel tersebut menaikkan harga barang-barang di toko.
“Kami tidak pernah ingin menaikkan harga,” kata John David Rainey, CFO perusahaan dalam sebuah pernyataan wawancara dengan CNBC pada hari Selasa. “Model kami adalah harga murah setiap hari. Namun mungkin akan ada kasus di mana harga bagi konsumen akan naik.”
Trump telah mengusulkan tarif sebesar 10 hingga 20 persen untuk semua barang impor, dan tarif minimal 60 persen untuk impor Tiongkok. Partai Republik pada umumnya mendukungnya dalam bidang ekonomi, dan setuju bahwa AS harus “mengatur ulang hubungan ekonominya dengan Tiongkok.”
Perusahaan punya dilaporkan bahwa dua pertiga barang dagangan yang dijual di Walmart AS dan 93 persen barang dagangan yang dijual di Walmart Meksiko “dibuat, ditanam, atau dirakit di dalam negeri”. Hal ini bermula dari a komitmen tahun 2021 hingga $350 miliar upaya untuk berinvestasi pada produk dalam negeri.
Rainey mengatakan menurutnya Walmart akan berupaya menghindari dampak dari kebijakan yang diusulkan Trump.
“Kami telah hidup di bawah lingkungan tarif selama tujuh tahun, jadi kami cukup paham dengan hal itu,” katanya kepada CNBC. “Namun, tarif bersifat inflasi bagi pelanggan, jadi kami ingin bekerja sama dengan pemasok dan berbagai merek pribadi kami untuk mencoba menurunkan harga.”