Boeing menaikkan tawarannya kepada para pekerja pabrik yang mogok pada hari Senin sebagai upaya mengakhiri penghentian kerja yang sebagian besar telah menghentikan produksi selama lebih dari seminggu.

Proposal tersebut, yang digambarkan perusahaan sebagai tawaran “terbaik dan terakhir” kepada serikat pekerja Asosiasi Pekerja Mesin dan Dirgantara Internasional (IAM), akan menaikkan upah, mengembalikan bonus tahunan, dan meningkatkan tunjangan pensiun bagi para pekerja.

“Penawaran ini mengakui kontribusi yang diberikan karyawan kami terhadap keberhasilan dan masa depan Perusahaan,” tulis Mike Fitzsimmons, wakil presiden hubungan ketenagakerjaan Boeing, dalam suratnya kepada para pemimpin serikat pekerja.

“Kami mohon agar Anda menyampaikan tawaran ini kepada anggota Anda untuk pemungutan suara sesegera mungkin guna mengakhiri pemogokan saat ini dan memungkinkan karyawan kami untuk kembali bekerja dan bersama-sama berfokus pada masa depan dan pemulihan Perusahaan,” tambahnya.

Penawaran tersebut mengusulkan kenaikan upah umum sebesar 30 persen selama empat tahun, naik dari tawaran Boeing sebelumnya sebesar 25 persen. Pekerja akan segera menerima kenaikan sebesar 12 persen, diikuti oleh kenaikan sebesar 6 persen untuk masing-masing tiga tahun kontrak berikutnya.

Bonus ratifikasi juga akan dinaikkan dari $3.000 menjadi $6.000 dan dana 401(k) perusahaan akan ditingkatkan dari 75 persen menjadi 100 persen dari 8 persen pertama yang disisihkan karyawan untuk dana pensiun. Serikat pekerja memiliki waktu hingga Jumat tengah malam untuk meratifikasi kontrak tersebut.

Sekitar 33.000 pekerja Boeing melakukan pemogokan awal bulan ini setelah mayoritas suara menolak usulan perusahaan sebelumnya.

Pemogokan tersebut memberi tekanan tambahan pada raksasa kedirgantaraan itu, yang sudah menghadapi pengawasan ketat setelah penutup pintu pesawat Boeing meledak selama penerbangan Alaska Airlines pada bulan Januari.

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.