Kehidupan seorang remaja pecinta sepak bola berakhir tragis hanya beberapa hari setelah Natal karena sepsis, awalnya hanya dianggap sebagai flu biasa. Orla Taylor, 16, dari Turriff di Aberdeenshire, yang menderita batuk dan demam selama periode perayaan, meninggal karena gejala yang tampaknya biasa, yang membuat keluarga dekatnya ketakutan.
Ayahnya yang putus asa, Scott, berbicara dengan Pers dan Jurnalberbagi: “Kami sangat merindukannya. Kami tidak pernah bermimpi sedetik pun kami akan kehilangan dia. Kedua kali (kami mengunjungi rumah sakit di luar jam kerja) kami diberitahu bahwa dia terkena flu. Oleh Hogmanay dia jauh lebih buruk jadi kami menelepon untuk bantuan darurat. Kami sangat berterima kasih kepada praktisi perawat dan paramedis yang segera mulai merawat Orla, karena percaya bahwa itu adalah sepsis.
“Kami tidak bisa menyalahkan perawatan yang diterimanya. Mulai dari perawat pertama yang merespons hingga tim resusitasi, hingga petugas medis di unit perawatan intensif yang semuanya melakukan segala yang mereka bisa. Kami sangat, sangat berterima kasih. Kakak dan adiknya, kakek nenek, bibi dan para paman, berhasil menemuinya dan berbicara dengannya, yang merupakan hal yang sangat kami syukuri. Kami semua sangat merindukannya. Beban kesedihan yang dirasakan semua orang tidak dapat diukur,” lapor Cermin.
Orla adalah pesepakbola berbakat dan pemain-pelatih untuk tim muda lokal Turriff United, yang mengatakan dalam penghormatannya: “Orla adalah pemain muda yang bersemangat yang memainkan peran penting di tim putri kami selama bertahun-tahun. Dia tersenyum wajah bagi semua orang dan panutan yang hebat bagi para pemain muda kami. Kami akan mengingat Orla dengan cara kami sendiri sebagai sebuah klub. Namun berita tragis ini masih sangat terasa di tim putri kami dan klub secara keseluruhan dan kami meluangkan waktu untuk melakukannya dukung mereka melewati masa menyedihkan ini.”
Kebaktian untuk merayakan kehidupan Orla akan diadakan pada Senin, 27 Januari, pukul 11.30 di Gereja Paroki Fyvie.