Presiden Biden mengatakan AS melakukan “segala yang kami bisa” untuk mencegah perang yang lebih luas di Timur Tengah pada hari Minggu.

“Kami akan melakukan apa pun yang kami bisa untuk mencegah pecahnya perang yang lebih luas,” kata presiden, menurut laporan gabungan Gedung Putih, menanggapi pertanyaan tentang “meningkatnya ketegangan” di kawasan tersebut.

Pernyataan Biden ini menyusul baku tembak baru-baru ini antara Israel dan kelompok militan Lebanon, Hizbullah. Lebih dari 30 orang tewas dalam serangan udara oleh Israel yang ditujukan ke Hizbullah di Beirut, kata seorang pejabat kesehatan Lebanon pada hari Sabtu.

Menteri Kesehatan Firass Abaid mengatakan dalam konferensi pers bahwa pemogokan tersebut mengakibatkan 31 kematian, termasuk tujuh wanita dan tiga anak-anak. Sedikitnya 68 orang juga terluka dan 15 orang masih dalam pemulihan di rumah sakit, menurut Abaid.

Serangan itu terjadi pada hari Jumat dan menewaskan kepala unit operasi Hizbullah dan komandan unit pasukan khusus elit, Pasukan Radwan, menurut militer Israel. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) juga mengatakan bahwa komandan senior Radwan lainnya tewas.

Serangan Israel pada hari Jumat itu menyusul peluncuran sekitar 140 roket oleh Hizbullah ke Israel, tetapi sebagian besar di antaranya berhasil dijatuhkan melalui sistem pertahanan rudal Iron Dome milik Israel, menurut militer Israel.

Serangan pager dan radio genggam di Lebanon pada hari Selasa dan Rabu juga menewaskan 37 orang dan melukai ribuan orang.

Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.