Presiden Senat, Godswill Akpabio telah mendesak rekan-rekannya yang dibebani dengan tanggung jawab mengerjakan anggaran tahun 2025 sebesar ₦49,74 triliun, untuk memastikan bahwa kesejahteraan rakyat Nigeria diprioritaskan.
Dia menegaskan bahwa hasil akhir pembahasan isi dokumen tersebut harus mempertimbangkan harapan dan aspirasi masyarakat Nigeria serta janji-janji yang dibuat oleh pemerintahan yang dipimpin Presiden Bola Tinubu.
Hal itu diungkapkan Akpabio dalam sambutan pembukaan pada Rapat Dengar Pendapat/Interaktif Pemangku Kepentingan RUU Alokasi Tahun 2025 yang digelar di Abuja, kemarin.
Ia menjelaskan bahwa sembari berkolaborasi dengan pihak Eksekutif, para anggota parlemen juga mempunyai kewajiban terhadap konstituen mereka untuk memastikan bahwa kepentingan masyarakat umum Nigeria dapat menikmati tempat yang mereka banggakan.
Akpabio berkata, “Bersama-sama, kita harus memastikan bahwa anggaran ini bukan sekadar buku besar pendapatan dan pengeluaran, melainkan dokumen hidup yang memprioritaskan kesejahteraan setiap warga Nigeria.
“Secara historis, anggaran berperan penting dalam mentransformasi masyarakat, mengatasi kesenjangan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan industri.
“Negara-negara yang telah mencapai kemajuan luar biasa memahami bahwa anggaran tidak hanya harus mencerminkan prioritas pemerintah tetapi juga harapan dan kebutuhan masyarakat.
“Oleh karena itu, perlu diketahui bahwa Majelis Nasional memiliki komitmen yang teguh untuk bekerja sama dengan Eksekutif guna menghasilkan anggaran yang realistis, dapat diterapkan, dan mencerminkan prioritas nasional kita bersama.
“Kami akan menjunjung tinggi prinsip-prinsip akuntabilitas, memastikan bahwa setiap naira yang dibelanjakan adalah naira yang diinvestasikan dengan baik untuk kemakmuran rakyat kami.
“Tetapi marilah kita juga menyadari kebenaran yang lebih dalam: tidak ada anggaran, betapapun cermatnya disusun, tidak akan berhasil tanpa partisipasi aktif dan rasa kepemilikan masyarakat. Seperti sebuah pepatah Afrika yang dengan bijak mengingatkan kita, ‘Orang yang menggunakan sendok bersama tetangganya tidak makan sendirian.”