Arab Saudi telah membentuk aliansi global untuk mendorong solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina, kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud pada hari Kamis di sela-sela pertemuan Majelis Umum PBB di New York.
Aliansi tersebut mencakup sejumlah negara Arab dan Muslim serta mitra Eropa, kantor berita Saudi melaporkan, tanpa menyebutkan negara mana yang telah berkomitmen untuk bergabung.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan pada X pertemuan pertama akan diadakan di Riyadh dan Brussels.
Setelah meletusnya perang Gaza pada bulan Oktober lalu antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas yang menguasai Gaza, Arab Saudi membekukan rencana kerajaan yang didukung AS untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, kata dua sumber yang mengetahui pemikiran Riyadh awal tahun ini.
“Menerapkan solusi dua negara adalah solusi terbaik untuk memutus siklus konflik dan penderitaan, dan menegakkan realitas baru di mana seluruh kawasan, termasuk Israel, menikmati keamanan dan hidup berdampingan,” kata bin Farhan seperti dikutip.
MBS membuat pernyataan mengenai solusi dua negara
Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman mengatakan pekan lalu bahwa kerajaannya tidak akan mengakui Israel tanpa negara Palestina dan mengutuk keras “kejahatan pendudukan Israel” terhadap rakyat Palestina.
Israel dan Hamas telah melancarkan perang sejak orang-orang bersenjata dari kelompok militan Palestina di Jalur Gaza menyerbu ke Israel selatan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang, menurut perhitungan Israel.
Israel membalasnya dengan serangan militer di Gaza yang menewaskan lebih dari 41.500 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Gaza. Israel mengatakan pihaknya akan melanjutkan kampanye intensifnya melawan Hizbullah Lebanon, setelah hampir satu tahun terjadi serangan lintas perbatasan bersamaan dengan perang Gaza.