Polisi Israel mengatakan pada hari Kamis bahwa agen menggagalkan upaya pembunuhan Iran baru-baru ini, menangkap seorang individu yang dicurigai menerima uang dari Iran untuk mengoordinasikan serangan terhadap pejabat tinggi, termasuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Pasukan sipil Kepolisian Israel dan badan intelijen domestik Shin Bet mengatakan dalam pernyataan bersama bahwa seorang warga negara Israel yang tinggal di Turki ditangkap bulan lalu.

Warga negara tersebut telah bertemu dengan pejabat Iran selama musim semi di Iran dan diminta untuk mengambil foto lokasi-lokasi sensitif dan mentransfer uang dan senjata ke Israel, menurut polisi Israel. Orang tersebut diminta dalam kunjungan lainnya pada bulan Agustus untuk mempromosikan pembunuhan Netanyahu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dan kepala Shin Bet, Ronan Bar.

Pejabat Iran juga meminta orang tersebut untuk menyelidiki potensi upaya pembunuhan terhadap mantan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett, kata pejabat.

Polisi Israel mengatakan rencana Iran yang digagalkan itu merupakan respons terhadap kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada bulan Juli, yang mana Iran menyalahkan Israel.

Warga tersebut meminta $1 juta untuk melaksanakan rencana tersebut tetapi ditolak, kata polisi. Ia diberi lebih dari $5.000 untuk pekerjaannya.

Sersan Master Dean Elsdunne, juru bicara internasional Kepolisian Israel, mengatakan dalam sebuah video diposting ke platform media sosial X bahwa tersangka berusaha berkoordinasi dengan individu lain yang diaktifkan oleh intelijen Iran di Israel untuk melaksanakan rencana tersebut.

“Polisi Israel, bekerja sama erat dengan Shin Bet dan badan keamanan lainnya, akan terus melakukan upaya tanpa henti untuk memantau, mencegat, dan membubarkan operasi Iran,” katanya.

Shin Bet juga mengumumkan minggu ini bahwa mereka telah menggagalkan rencana Hizbullah yang didukung Iran, di mana kelompok Lebanon itu berupaya memicu alat peledak jarak jauh untuk membunuh seorang mantan pejabat senior pertahanan.

Israel juga menggagalkan serangan roket besar Hizbullah bulan lalu dengan menyerang lokasi peluncuran terlebih dahulu di Lebanon. Kelompok militan yang didukung Iran itu berusaha membalas Israel atas tewasnya komandan militer tertingginya Fuad Shukr pada bulan Juli.

Dan Hizbullah menyalahkan Israel atas gelombang ledakan mematikan di Lebanon minggu ini di mana perangkat pesan pager dan radio genggam meledak, menewaskan lebih dari dua lusin orang dan melukai ribuan lainnya.

Wisye Ananda
Wisye Ananda Patma Ariani is a skilled World News Editor with a degree in International Relations from Completed bachelor degree from UNIKA Semarang and extensive experience reporting on global affairs. With over 10 years in journalism, Wisye has covered major international events across Asia, Europe, and the Middle East. Currently with Agen BRILink dan BRI, she is dedicated to delivering accurate, insightful news and leading a team committed to impactful, globally focused storytelling.