Jaksa Agung Texas Ken Paxton menggugat pemerintahan Biden pada hari Senin setelah pemerintahan itu menyatakan seekor kadal langka terancam punah awal tahun ini.

Paxton, seorang Republikan, menggugat Departemen Dalam Negeri, Dinas Perikanan dan Satwa Liar AS, serta pejabat pemerintahan Biden setelah lembaga-lembaga tersebut menyatakan kadal sagebrush bukit pasir terancam punah.

Ia berpendapat bahwa kelompok-kelompok tersebut membuat “asumsi yang tidak akurat dan sewenang-wenang” tentang status spesies ketika mereka pindah untuk menempatkan itu masuk dalam daftar terancam punah pada akhir Mei.

Gugatan Paxton menyatakan bahwa Dinas Perikanan dan Satwa Liar AS mengakui bahwa kadal tersebut “menempati sebagian besar wilayah jelajahnya” dan akan terus demikian selama beberapa dekade, sehingga melemahkan statusnya sebagai hewan yang terancam punah.

Dalam gugatan tersebut, Paxton mengatakan negara bagian Texas dan berbagai lembaga tingkat negara bagian telah bekerja sama dengan pemilik tanah swasta dan mitra industri untuk melaksanakan konservasi.

“Kemampuan untuk mengelola sumber daya satwa liar di tingkat negara bagian sangat penting bagi Texas, di mana sebagian besar lahannya dimiliki secara pribadi,” kata gugatan tersebut.

Gugatan hukum yang diajukan di Distrik Barat Texas tersebut berupaya menghindari peraturan akhir yang “mengancam akan menggagalkan upaya ini” dan melanggar Undang-Undang Prosedur Administratif dan Undang-Undang Spesies Terancam Punah,” kata Paxton.

Pada bulan Juni, Komisi Perkeretaapian Texas tanya Paxton untuk menantang status bahaya tersebut. Komisi tersebut mengatur industri minyak dan gas negara bagian tersebut. Organisasi tersebut berpendapat bahwa status bahaya tersebut dapat “menghancurkan” produksi minyak “penting” di wilayah tersebut.

Komisi tersebut mencatat upaya konservasi negara bagian dan menyebut daftar bahaya yang dibuat pemerintahan Biden “tidak lebih dari sekadar permainan politik.”

Ini bukan pertama kalinya Paxton menantang pemerintahan Biden. Dalam sebuah pernyataandilaporkan oleh Reutersdia mengatakan pemerintahan Demokrat “mempersenjatai hukum lingkungan” dan mencoba untuk “melemahkan industri minyak dan gas Texas.”

The Hill telah menghubungi Dinas Perikanan dan Satwa Liar AS untuk memberikan komentar.

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.