Militer Israel melancarkan gelombang serangan udara terluasnya terhadap Hizbullah yang didukung Iran, secara bersamaan menargetkan wilayah selatan Lebanon, Lembah Bekaa timur, dan wilayah utara dekat Suriah dalam konflik hampir setahun.
Ketika ditanya oleh wartawan tentang kemungkinan serangan darat Israel ke Lebanon, juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan “kami akan melakukan apa pun yang diperlukan” untuk mengembalikan penduduk Israel utara yang dievakuasi ke rumah mereka dengan selamat, yang merupakan prioritas perang bagi pemerintah Israel.
Serangan terbaru ini terjadi di tengah-tengah pertukaran tembakan lintas-perbatasan yang paling sengit dalam konflik yang berkecamuk bersamaan dengan perang antara Israel dan Hamas di Gaza.
Hagari menghimbau penduduk Lebanon selatan untuk menjauh dari pos-pos Hizbullah.
Hagari mengatakan bahwa Hizbullah selama bertahun-tahun telah menyembunyikan senjata, termasuk rudal jelajah, di rumah-rumah dan gedung-gedung di seluruh Lebanon selatan, dan meminta penduduk untuk menjauh dari lokasi-lokasi tersebut.
Dalam jumpa pers, Hagari memperlihatkan video udara yang ia gambarkan sebagai upaya pasukan Hizbullah meluncurkan rudal jelajah dari sebuah rumah warga sipil di Lebanon, dan serangan Israel beberapa saat sebelum rudal itu diluncurkan.
“Hizbullah membahayakan Anda. Membahayakan Anda dan keluarga Anda,” kata Hagari.
Serangan udara Israel hantam kota-kota di Lebanon selatan
Ia mengatakan Israel mulai menyerang pos-pos Hizbullah di Lebanon setelah mengidentifikasi niat untuk menembaki Israel.
Pesawat tempur Israel melancarkan gelombang serangan udara hebat terhadap kota-kota di sepanjang perbatasan selatan Lebanon dan bahkan lebih jauh ke utara pada Senin pagi, menurut saksi mata Reuters.
Reporter Reuters di kota pelabuhan selatan Tyre dapat mendengar pesawat tempur terbang rendah di atas Lebanon selatan dan mendengar serangkaian serangan udara di dekatnya.
Televisi Hizbullah al-Manar melaporkan serangan udara Israel yang menargetkan pinggiran banyak kota dan desa di selatan dan Lembah Bekaa di Lebanon timur. Rekaman menunjukkan gumpalan asap mengepul di selatan.
Perang di Gaza dimulai dengan serangan Hamas pada 7 Oktober ke Israel, di mana militan Palestina menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang, menurut penghitungan Israel.
Mereka masih menahan sekitar 100 tawanan, sepertiganya diyakini telah tewas. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 41.000 warga Palestina telah tewas. Kementerian itu tidak menyebutkan berapa banyak di antara mereka yang merupakan pejuang, tetapi mengatakan lebih dari separuh korban tewas adalah perempuan dan anak-anak.
Selain menyerang wilayah Lembah Bekaa di Lebanon timur, pesawat tempur juga melakukan serangan udara di wilayah Hermel di Lebanon utara, lapor al-Manar dari Hizbullah.
Hizbullah dan Israel saling serang pada hari Minggu, saat kelompok militan Lebanon itu meluncurkan roket ke wilayah Israel utara setelah menghadapi pemboman hebat.
‘Kita telah memasuki fase baru’
Wakil kepala Hizbullah Naim Qassem mengatakan kepada para pelayat di pemakaman salah satu komandan kelompok tersebut yang tewas minggu lalu di Beirut: “Kita telah memasuki fase baru, yang judulnya adalah pertempuran perhitungan yang tak berujung.”
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan operasi akan terus berlanjut hingga aman bagi orang-orang yang dievakuasi di sisi perbatasannya untuk kembali — yang juga menyiapkan panggung untuk konflik panjang karena Hizbullah yang didukung Iran telah bersumpah untuk terus berjuang hingga gencatan senjata dalam perang Gaza paralel.
Hizbullah berada di bawah tekanan sejak ribuan pager dan walkie-talkie yang digunakan oleh anggota Hizbullah meledak minggu lalu.
Serangan itu, yang merupakan pelanggaran keamanan yang belum pernah terjadi sebelumnya, secara luas disalahkan pada Israel, yang belum mengonfirmasi atau membantah bertanggung jawab.
Konflik tersebut — yang meningkat tajam dalam seminggu terakhir — telah berkecamuk sejak Hizbullah membuka front kedua melawan Israel, dengan mengatakan bahwa mereka bertindak untuk mendukung warga Palestina yang menghadapi serangan Israel lebih jauh ke selatan di Gaza.