Proyek ini dirancang dengan tujuan untuk menciptakan sebuah karya kontemporer yang akan diakui sebagai bagian luar biasa dari warisan arsitektur dunia Isfahan dan dapat menambah pengalaman menyenangkan dalam kehidupan perkotaan. Jembatan ini, dirancang dengan nama “Portico”, memiliki dua tujuan utama: komunikasi dan rekreasi. Dengan demikian, selain berperan sebagai jalur komunikasi, jembatan juga menyediakan ruang untuk berjalan kaki, beristirahat dan menikmati pemandangan Zayandeh Rood.
Menurut laporan Faradid; Struktur jembatan terdiri dari beberapa bagian yang terkoordinasi. Jalur utama jembatan adalah jalan setapak yang teduh dengan atap bergelombang yang menawarkan pemandangan indah Zayandehrud kepada orang yang lewat. Di atas jalan setapak ini terdapat permukaan bergelombang yang sebagian menjadi ruang untuk berhenti dan mengamati. Selain itu, di samping bangunan ini telah dirancang taman tertutup yang terlihat seperti oasis alami.
Desain jembatan ini dirancang sedemikian rupa sehingga mampu merespons tiga kondisi aliran sungai yang berbeda (menunggu air mengalir, air surut, dan aliran penuh) serta menawarkan beragam pengalaman dan perspektif. Dasar sungai di area jembatan dilapisi dengan batu alam berbentuk bergelombang, dan di dasar ini direncanakan infrastruktur seperti air mancur, penerangan dan ruang untuk acara seni dan pertunjukan.
Jembatan Rowaq tidak hanya berfungsi sebagai jalur komunikasi, tetapi juga memberikan ruang bagi orang yang lewat untuk berinteraksi dengan alam dan lingkungan sejarah Isfahan. Desain ini, menggunakan arsitektur kontemporer serta inspirasi dari arsitektur tradisional, menghadirkan perpaduan seni, kegunaan, dan keberlanjutan serta menghadirkan perspektif baru dalam hidup di kota bersejarah ini.