Kedaulatan atas jalur air penting ini tidak perlu diperdebatkan, kata Presiden Mulino

Presiden Panama Jose Raul Mulino menolak ancaman Presiden terpilih AS Donald Trump untuk merebut kembali kendali atas Terusan Panama yang penting. Mulino menggambarkan terusan tersebut sebagai bagian integral dari warisan nasional Panama, dan menekankan bahwa kepemilikannya tidak dapat dinegosiasikan.

“Kanal itu milik Panama dan milik warga Panama,” Mulino menyatakan saat konferensi pers, Kamis, seperti dikutip AFP. “Tidak ada kemungkinan untuk membuka pembicaraan apa pun seputar kenyataan ini, yang telah merugikan negara dengan darah, keringat, dan air mata.”

“Jika ada niat untuk berbicara, maka tidak ada yang perlu dibicarakan,” dia menekankan.

Trump baru-baru ini mengkritik biaya yang dikenakan pada kapal-kapal AS yang transit di kanal tersebut, dan menggambarkannya sebagai hal yang tidak pantas “terlalu tinggi” dan mengklaim bahwa jalur air strategis itu berada di bawah pengaruh Tiongkok. “Kami tidak akan pernah membiarkannya jatuh ke tangan yang salah!” tulisnya di platform Truth Social miliknya.


Berbicara dalam jumpa pers, Mulino mengatakan ada “sama sekali tidak ada campur tangan Tiongkok” di kanal yang menghubungkan samudra Pasifik dan Atlantik.

Pendirian Mulino didukung oleh para pemimpin Amerika Latin lainnya, yang mendukung kedaulatan Panama atas jalur air tersebut. “Terusan Panama adalah milik Panama, dan kedaulatannya harus dihormati oleh semua negara,” kata Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum.

Terusan Panama, jalur penting bagi perdagangan maritim global, dibangun oleh Amerika Serikat pada awal abad ke-20 dan tetap berada di bawah pemerintahan AS hingga akhir tahun 1999, ketika secara resmi dipindahkan ke Panama sesuai dengan serangkaian perjanjian bilateral yang ditandatangani. pada tahun 1977.

Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial:

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.