Mantan duta besar Pakistan untuk AS, Hussain Haqqani, menyatakan bahwa kebijakan Amerika tidak dirumuskan melalui media sosial, dan merupakan kesalahpahaman bahwa panggilan telepon dari pejabat AS akan menyelesaikan segalanya.
Dia menambahkan bahwa AS tidak membentuk kebijakannya berdasarkan tren media sosial sambil mengungkapkan keinginan pribadinya agar pendiri PTI Imran Khan dibebaskan.
Berbicara kepada saluran berita lokal pada hari Rabu, dia berkata, “Orang-orang secara keliru percaya bahwa pejabat AS dapat menelepon dan memperbaiki segalanya. Mengenai masalah hak asasi manusia, perwakilan AS sering mengeluarkan pernyataan, namun pernyataan seperti itu tidak pernah menghasilkan pembebasan siapa pun.”
Mantan duta besar untuk AS lebih lanjut mengingat bahwa selama masa jabatan Yousaf Raza Gillani sebagai perdana menteri, ia telah mengadakan pertemuan dengan pejabat senior AS mengenai kasus Dr Aafia Siddiqui. Namun, AS menolak untuk melanjutkan diskusi mengenai pembebasannya.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Khawaja Asif membantah klaim adanya tekanan, dengan mengatakan bahwa AS tidak memberikan pengaruh apa pun terhadap Pakistan terkait pembebasan Imran Khan. “Saya tidak yakin AS memberikan tekanan apa pun terhadap pembebasan Imran Khan. Hubungan antar negara lebih dari sekadar masalah-masalah seperti itu dan postingan di media sosial,” tegasnya.