Ini mulai terlihat seperti Natal—di Mars. Bentang alam dunia lain, sebagian besar, memiliki rona merah yang khas, namun gambar terbaru mengungkapkan fitur beku yang tidak biasa yang telah mengubah kutub selatan Planet Merah menjadi putih.

Pengorbit Mars Express milik Badan Antariksa Eropa (ESA) menangkap pemandangan menakjubkan dari negeri ajaib musim dingin di Mars, namun ini bukan hujan salju biasa. Sebaliknya, kutub selatan Mars ditutupi lapisan es karbon dioksida dan debu ESAmenciptakan pemandangan memukau di wilayah selatan planet ini, Australe Scopuli.

Musim dingin di Mars menyebabkan suhu turun hingga -190 derajat Fahrenheit (-123 derajat Celcius). Meskipun suhunya dingin, salju di Mars tidak lebih dari beberapa meter. Berbeda dengan salju di Bumi, salju di Mars hadir dalam dua bentuk: es air dan karbon dioksida, atau es kering. Di satu sisi, air es berubah menjadi gas sebelum menyentuh permukaan, karena atmosfer planet yang tipis; es kering, sebaliknya, memang mencapai permukaan.

Pusaran beku menyelimuti Kutub Selatan Mars. Kredit: ESA/DLR/FU Berlin

Meski tampak seperti negeri ajaib musim dingin, gambarnya diambil pada bulan Juni, saat hampir musim panas di kutub selatan Mars. Menurut ESA melepaskansinar matahari yang memanas menyebabkan lapisan es musiman mulai menyusut, terlihat di sisi kiri gambar di mana bercak-bercak gelap mulai terlihat.

Saat sinar matahari menyinari lapisan atas es kering yang tembus cahaya, es di bagian bawah menyublim—berubah menjadi uap langsung dari wujud padat—dan menciptakan kantong-kantong gas yang terperangkap. Tekanan meningkat hingga lapisan es di bagian atas mulai retak, mengirimkan semburan gas ke permukaan, membawa debu gelap dari bawah. Setelah menerobos, debu tersebut kemudian jatuh kembali ke permukaan dalam pola berbentuk kipas yang dipandu oleh angin.

Artikel Perbukitan Es Di Tebing Selatan
Pemandangan perbukitan es di wilayah Australe Scopuli dekat kutub selatan Mars. Kredit: ESA/DLR/FU Berlin

Dalam pemandangan lapisan es musiman Australe Scopuli di atas, lapisan es dan debu saling tumpang tindih dalam mimpi yang berputar-putar di permukaan Mars. Gambar tersebut ditangkap oleh Kamera Stereo Resolusi Tinggi di Mars Express, yang memungkinkan topografi lanskap diturunkan dari model medan digital. Gambar tersebut menawarkan pandangan lebih dekat pada pola berbentuk kipas yang diciptakan oleh semburan debu, menciptakan batas antara endapan berlapis.

Mars Express milik ESA diluncurkan pada tahun 2003, dan telah memberikan gambar lanskap Mars yang menakjubkan selama lebih dari 20 tahun. Pesawat ruang angkasa tersebut mengumpulkan peta terlengkap dari komposisi kimia atmosfer Mars, mengamati bulan-bulan planet Phobos dan Deimos secara rinci, dan menelusuri sejarah air di Mars, menurut ESA. Misi tersebut juga membawa pendarat bernama Beagle 2, tapi ternyata berhasil hilang pada saat kedatangan dan tidak pernah melakukan operasi ilmiah di Planet Merah (atau, tampaknya, Putih).

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.