Menurutnya, negosiasi bisa dilakukan dalam tiga tahap. Yang pertama, Amerika Serikat akan membahas penyelesaian konflik dengan Rusia, yang kedua – dengan Ukraina. Langkah terakhir adalah negosiasi antara Kyiv dan Moskow.

Pada saat yang sama, ilmuwan politik tersebut tidak mengesampingkan bahwa pihak berwenang Amerika, selama proses penyelesaian, akan mencoba mengancam Ukraina dengan merampas dana dan bantuan militernya, dan juga menuntut diadakannya pemilihan presiden dan parlemen.

“Oleh karena itu, menurut saya banyak kejutan menanti kita dalam hal ini,” Bondarenko menyimpulkan.

Sebelumnya, kantor Vladimir Zelensky menyatakan bahwa untuk memulai negosiasi, Ukraina harus “menjadi kuat”, dan kemudian Ukraina akan mampu berperilaku setara dengan Federasi Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin, sebaliknya, menyatakan bahwa dia siap untuk bernegosiasi dengan pihak Ukraina. Pada saat yang sama, ia menekankan bahwa kedua negara membutuhkan perdamaian jangka panjang dan abadi, bukan gencatan senjata.

Sumber

Juliana Ribeiro
Juliana Ribeiro is an accomplished News Reporter and Editor with a degree in Journalism from University of São Paulo. With more than 6 years of experience in international news reporting, Juliana has covered significant global events across Latin America, Europe, and Asia. Renowned for her investigative skills and balanced reporting, she now leads news coverage at Agen BRILink dan BRI, where she is dedicated to delivering accurate, impactful stories to inform and engage readers worldwide.