KEHONOLULU –
Salah satu gunung berapi paling aktif di dunia memuntahkan lava ke udara untuk hari kedua berturut-turut pada hari Selasa.
Letusan gunung berapi Kilauea di Pulau Besar Hawaii tetap berada di dalam kaldera puncak gunung di dalam Taman Nasional Gunung Api Hawaii. Tidak ada rumah yang terancam.
Batuan cair mulai keluar dari gunung berapi sebelum fajar pada hari Senin ketika retakan terbuka di dasar kaldera dan mendorong lava setinggi 295 kaki (90 meter) ke udara. Cairan merah tersebut membentuk air mancur tinggi dan kemudian menyebar ke area seluas 650 acre (263 hektar). Observatorium Gunung Api Hawaii memperkirakan tebal lava sekitar 1 yard (1 meter).
Para ilmuwan memperkirakan aktivitas akan berfluktuasi dalam beberapa hari mendatang. Lava berhenti pada Senin sore, tetapi air mancur muncul kembali pada Selasa pagi.
Dalam foto yang disediakan oleh National Park Service ini, masyarakat menyaksikan letusan yang terjadi di puncak gunung berapi Kilauea di Hawaii, Senin, 23 Desember 2024. (Janice Wei/NPS via AP)
Letusan terjadi di kawasan yang tertutup untuk umum sejak tahun 2007 karena adanya bahaya termasuk ketidakstabilan dinding kawah dan longsoran batuan. Pengunjung taman dapat melihat fondasi dari jarak jauh dari tempat yang diabaikan.
Letusan ini merupakan yang keenam di kaldera puncak Kilauea sejak tahun 2020.
Taman Nasional Gunung Api Hawaii mencakup puncak dua gunung berapi paling aktif di dunia: Kilauea dan Mauna Loa. Kilauea juga meletus pada bulan Juni dan September.