Delegasi tingkat tinggi Rusia tiba di Teheran pada hari Senin untuk berdiskusi dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian, ketika kedua negara semakin dekat untuk menandatangani perjanjian kerja sama yang komprehensif, media pemerintah Rusia melaporkan.
Kesepakatan tersebut, yang telah berjalan selama berbulan-bulan, diperkirakan akan diselesaikan dalam kunjungan bilateral pada bulan Januari, menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei. Perjanjian tersebut bertujuan untuk meningkatkan hubungan antara kedua negara, khususnya di bidang pertahanan dan perdagangan, seiring Rusia mengupayakan hubungan yang lebih kuat dengan negara-negara yang menentang pengaruh AS.
Termasuk perluasan kerja sama pertahanan
Delegasi tersebut, yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Rusia Alexei Overchuk dan Vitaly Savelev, juga diperkirakan akan membahas integrasi Iran dengan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU) berdasarkan kerangka perjanjian perdagangan bebas, kantor berita Rusia Interfax melaporkan.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengumumkan pada bulan Oktober bahwa perjanjian yang diusulkan akan mencakup perluasan kerja sama pertahanan, yang semakin memperkuat kemitraan strategis Moskow dan Teheran yang semakin berkembang.
Kunjungan tersebut dilakukan di tengah tuduhan AS bahwa Iran telah memasok rudal balistik jarak dekat ke Rusia untuk digunakan di Ukraina, tuduhan yang dibantah oleh Teheran. Sebagai tanggapan, Washington telah menjatuhkan sanksi terhadap entitas yang diduga terlibat dalam pengiriman senjata Iran ke Moskow.
Kedua negara menghadapi tekanan internasional yang semakin besar, dan Rusia berupaya menjalin hubungan yang lebih erat dengan negara-negara seperti Iran dan Korea Utara sejak awal perang di Ukraina. Perjanjian terbaru ini dipandang sebagai langkah signifikan dalam memperkuat aliansi mereka.